Puisi tentang Penderitaan: Mangkuk Kosong Nenek, Karya Jamaludin

Mangkuk Kosong Nenek
Oleh: Jamaludin
Di sawah yang semakin menyempit,
Nenek berlari mengejar musim,
Keringatnya menitis seperti mutiara,
Membasahi tanah yang mulai menguning.
Tangan-tangannya, layaknya sayap burung,
Menyelamatkan butir-butir emas,
Dari genggaman kemarau dan kekeringan,
Untuk anak-anaknya, cahaya matanya.
Sawah-sawah berkurang, nenek semakin tua,
Tapi semangatnya tak pernah layu,
Seperti padi yang terus tumbuh,
Meski terpaan badai dan hujan.
Nenek, pejuang lapar dan dahaga,
Menghadapi kekeringan dan kekurangan,
Dengan hati yang tegar dan tulus,
Membasahi tanah dengan air mata.
Sawah terakhir, nenek menunduk,
Mengucap syukur atas segenggam padi,
Meski sedikit, namun cukup,
Untuk anak-anaknya, senyum kembali.
Brebes, 3 Januari 2025
Jamaludin, adalah pria kelahiran Brebes, 2 April 1978. Ia memiliki hobi: menggambar, menulis dan membaca. FB: Bestjames Successfull Yudie. IG: @bestjames_successfull_yufie
Komentar Via Facebook :