Imigran Asing di Pekanbaru Semakin Banyak, Pemko Harus Serius Menangani

PEKANBARU, RanahRiau - Eksodus penduduk dari Negara Pakistan, Irak, Afganistan, Uzbekistan yang kini banyak ditemui di Kota Pekanbaru, dinilai sudah meresahkan masyarakat. Selain status identitas mereka yang tidak ada kejelasan, juga terhadap aktivitas sehari-hari yang dilakukan para Imigran tersebut di Pekanbaru.
Menanggpai hal ini, Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, menegaskan bahwa keberadaan mereka (para Imigran, red) bisa berdampak positif jika ditangani dengan serius dengan koordinasi yang baik antara seluruh pihak terkait.
"Sebenarnya Ini adalah potensi (rujukan edukasi) nanti kita bahas lagi, bagaimana kita diskusikan bersma pihak terkait untuk wacana ini," ujarnya kepada RanahRiau.com, Senin (16/2/15).
Memang awalnya, kedatangan para Imigran tersbut tidak menuai permasalahan yang begitu berarti. Namun, seiring berjalannya waktu, persoalan sosial mulai timbul di masyarakat, karena jumlah mereka yang semakin bertambah banyak dan berkeliaran tanpa mengantongi tanda pengenal seperti paspor ataupun visa. Belum lagi, beredarnya informasi penyebaran paham dan mereka ada yang menjadi pelacur lelaki.
Wawako menegaskan, pihak Pemerintah Kota Pekanbaru telah mendapat laporan dari pihak Imigrasi Kota Pekanbaru, yang kini telah memberikan lambang (ciri identitas) kepada setiap warga Imigran yang sedang berada di tempat umum. Selain itu kepada mereka juga di aturkan jam keluar masuknya. yakni Pagi mulai jam 09.00 - 11.00 Wib sementara jam siang yakni pada pukul 14.00-20.00 WIB.
Selain itu, Wawako berniat ingin membuat seperti di Kota Kediri, Jawa Timur, yakni adanya kampung Inggris khusus menampung Imigran yang datang kesana.
"Nah, dengan keberadaan Imigran yang saat ini kita lihat, maka Pemko Pekanbaru mewacakan terobosan yang sama untuk di dirikan di Pekanbaru." jelasnya. (Nof)
Komentar Via Facebook :