Perekonomian terganggu, Pemilik lahan terdampak Pencemaran minta tanggungjawab ke RAPP
PEKANBARU, RANAHRIAU.COM- Masyarakat Kampung Simpang Perak Jaya Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak meminta pertanggungjawaban PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang diduga telah melakukan pencemaran lingkungan terhadap lahan warga yang berada didesa tersebut, hal ini disampaikan oleh salah seorang warga Desa yang bernama Surip yang juga terdampak pencemaran lingkungan tersebut, kepada awak wartawan, Kamis (15/06/2023).
Kepada wartawan, Surip mengatakan bahwa RAPP telah lama menimbulkan kerusakan lingkungan terhadap desa yang tentu saja membuat produktifitas dan perekonomian warga terganggu, "Selama 6 tahun kami menderita dengan dampak yang telah dibuat oleh perusahaan ini, biasanya hasil produksi sawit warga berkisar 42 Ton Perbulan kini hanya tinggal tidak lebih dari 20 Ton Perbulan, hal ini tentu saja membuat masyarakat menjadi rugi", ujarnya.
Pria yang kesehariannya sibuk sebagai Pekebun ini juga mengatakan selain dari menurunnya produktifitas sawit, kerusakan lingkungan ini juga menimbulkan genangan air dan lumpur yang berasal dari tanggul perusahaan, "aliran air ini tersumbat dan berakibat terhadap terendamnya lahan warga sehingga efeknya ke hasil sawit tadi, selain itu juga genangan air tadi ini menimbulkan aroma yang tidak sedap dan menyengat" paparnya.
Sebagai masyarakat yang tinggal bersebelahan dengan perusahaan tersebut sangat menyayangkan kejadian seperti ini, "pihak Perusahan terkesan lamban dalam menangani masalah, padahal sebelumnya telah dilakukan pertemuan antara perwakilan perusahaan terhadap Ketua Laskar Merah Putih Kabupaten Pelalawan Sdr. Julianto yang juga sebagai kuasa penuh dan penanggung terhadap pengelolaan kebun sawit tersebut, Namun sampai sekarang belum ada titik terang dari Perusahaan, mereka hanya menjanjikan hal ini masih dalam proses namun sampai saat ini tidak ada solusi dari Perusahaan", ungkapnya.
Sementara itu, Julianto selaku Ketua Laskar Merah Putih Kabupaten Pelalawan sebagai kuasa penuh dari Petani mengatakan, jika Perusahaan tidak bisa menangani hal ini serta tidak ada solusi terbaik terhadap petani maka akan dilakukan Aksi Massa sebagai bentuk Perlawanan dan meminta dengan tegas agar Perusahaan segera memberikan solusinya, "Katanya Perusahaan besar skala se-Asia dan Nomor 2 di Dunia, namun dengan Permasalahan sekecil ini mengapa mereka sangat lamban untuk menanganinya", tegasnya.
Kepada wartawan Julianto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan terhadap lahan warga yang terdampak, "Saya ditemani oleh Syahrizal dan Tim serta para warga yang terdampak telah meninjau lokasi tersebut, kami juga menyertakan dokumentasi berupa foto dan video sebagai bukti dari pencemaran ini, kami tetap menunggu itikad baik dari Perusahaan untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya, kami tidak mau janji manis perusahaan", ujarnya.
Komentar Via Facebook :