Pemprov Riau Stop Suntik Dana ke BUMD
PEKANBARU, RanahRiau.com - Pelaksana Tugas (Plt) Guberunr Riau Arsyadjuliandi Rachman menegaskan taka akan menambah modal untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Hal ini dikarenakan banyanknya BUMD yang tak bisa melakukan transparansi dan sedikit memberikan kontribusi untuk daerah.
“Kita ingin BUMD ini bisa memperbaiki sistemnya, go public lah. Sehatkan dulu BUMD baru investor tertarik. Ini BUMD belum sehat mau kita jual sahamnya, siapa yang mau beli. Masih panjang itu," ungkapnya, Rabu malam (12/3) di Gedung Daerah usai melakukan jamuan dengan Kepala Staf Angkatan Darat.
Dikatakan, jika BUMD yang ada sudah benar-benar layak maka penyertaan modal akan kembali dilakukan.
“Kita belum bisa pastikan kapan. Tapi yang jelas BUMD yang ada sehat dulu. Baru kita beri modal lagi,” tegas Plt Gubri.
Sebelumnya, Biro Perekonomian terus berupaya melakukan audit BUMD yang ada di Riau.
“Kita masih melakukan beberapa evaluasi, jika pun dinyatakan mati kita akan lihat dulu, yang jadi masalahnya apa,” terang Plt Kepala Biro Pekenomian Setdaprov Riau Syahrial Abdi, Selasa (10/3).
Dikatakan, beberapa temuan yang disampaikan oleh BPKP Riau akan ditindak lanjuti oleh Pemprov Riau.
“Mereka sebagai pengawasnya, jadi jika mereka rekomendasikan suatu BUMD itu dinyatakan sakit dan tidak bisa dilanjutkan lagi, maka kita akan ikuti,” katanya.
Menurut Syahrial, beberapa BUMD yang tak pernah berkontribusi untuk daerah tak akan langsung ditutup namun akan dilihat lagi apa maslaah dan penyebabnya.
“Seperti orang yang sudah meninggal, tentu ada lagi perlakukannya. Tak langsung dikubur dan dibiarkan begitu saja, ada mekanismenya. Jadi kalau memang ada masalah, kita lihat dulu apa penyebabnya, jika masih ada potensinya maka kita akan lanjut, jika tidak, kita akan menutup dan tetap apapun yang telah dihasilkan entah itu hutangnya, maka akan kita selesaikan,” terangnya.
Untuk PT SPR yang menolak diaudit oleh Tim BPKP Riau, Syahrial mengaku telah memanggil pihak management PT SPR kemarin (Senin, (9/3)-red).
Berdasarkan audit tim BPKP Riau hanya dua BUMD yang dinyatakan mampu memberikan keuntungan kepada Pemerintah Provinsi Riau. Yakni PT Bank Riau Kepri (BRK) dan PT Bumi Siak Pusako dengan menyumbangkan Rp 583 miliar. Sementara sisanya hanya memberikan sumbangan di bawah Rp10 miliar.
Dan yang paling parah adalah PT Riau Airlines (RAL) dan PT Riau Petroleum. Kedua BUMD tersebut tak pernah memberikan kontribusi apapun kepada pemerintah Provinsi Riau. (Bid)
Komentar Via Facebook :