Firdaus Minta Wisma Transito Dijadikan Tempat Penampungan Imigran Gelap

Pemprov Riau Tolak Keingin Walikota Pekanbaru

Pemprov Riau Tolak Keingin Walikota Pekanbaru

PEKANBARU, RanahRiau.com - Masuknya imigran asal Timur Tengah seperti Irak, Iran, Afghanistan, Sudan di Pekanbaru tidak dipungkiri menimbuklkan kekhawatiran di masyarakat. Terlebih dengan jumlah mereka yang semakin banyak. Berdasarkan catatan dari Badan Kesatuan Berbangsa dan Politik (Kesbangpol), ada 766 orang imigran yang ada di Pekanbaru hingga saat ini.

Salah seorang pengamat politik dan juga dosen di FISIP Universitas Riau Saiman Pakpahan mengatakan bahwa kekhawatiran masyarakat ini disebakan masyarakat Pekanbaru belum terbiasa dengan kedatangan orang asing tersebut. Terlebih lagi, sebagian dari mereka tampak bebas berkeliaran di masyarakat.

Saiman mengatakan, hendaknya peran pemerintah disini bisa mengatur serta mensosialisasikan persoalan imirgran ini. Sehingga para imigran tersebut tidak bebas berkeliaran dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Pemerintah dan juga stakeholder sebenarnya bertanggung jawab soal ini," ujarnya, Kamis (12/3)

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah meminta kepada Pihak Imigrasi dan juga Organisasi Internasional yang mengurusi pengungsi agar tidak lagi menambah imigran yang datang ke Pekanbaru. Seperti yang disampaikan Walikota Pekanbaru, Firdaus, bahwa sudah banyak yang masyarakat meminta para imigran tersebut tidak datang lagi ke Pekanbaru.

"Bahkan, ada juga yang ingin di Pekanbaru ini bebas imigran," ujar Firdaus. Untuk itu, ia telah mengajukan kepada Provinsi unutk meletakkan imigran tersebut dalam satu tempat sehingga tidak lagi bebas berkeliaran di masyarakat. 

"Kita minta di Wisma Transito di Jalan Adi Sucipto," ujar Firdaus.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Riau, Nizhamul mengatakan bahwa Pemprov telah menolak permintaan Walikota Pekanbaru tersebut.

"Mereka memang minta, tapi kita tidak menyetujuinya. Pasalnya disana dekat dengan sekolah dan letaknya ditengah-tengah masyarakat. Dan itu sangat tidak mungkin. Lagian mereka hanya sekedar minta saja, nanti siapa yang bayar listrik, air dan segala macamnya?," tegas Nizzamul.

Namun Nizzamul mengatakan, pemprov telah berencana akan menggunakan Rusunawa di eks Teleju dan juga Asrama Haji di Rumbai untuk menampung sisa imigran yang tidak tertampung lagi di Rudenim. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi harus khawatir karena mereka akan ditempatkan di lokasi yang tertutup.
(Bid)

Editor : Abdul
Komentar Via Facebook :