Rapat Koordinasi BRGM 2024, Pemerintah Berikan dukungan penuh untuk Mangrove Riau

Foto: Ist, Sumber: Dokumentasi ranahriau.com
PEKANBARU, RANAHRIAU.COM- Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya mendorong percepatan Rehabilitasi Mangrove melalui program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR).
Program ini merupakan bagian dari program nasional Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Hal ini disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Riau yang diwakili oleh Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Riau, Alwamen dalam kata sambutannya sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi BRGM 2024 di Ballroom The Zuri Hotel Pekanbaru, Senin (16/12/2024).
Dalam kata sambutannya, Alwamen menyebutkan Pemerintah memberikan dukungan penuh dalam setiap program dan perencanaan yang dilakukan terkait upaya melestarikan Mangrove di Provinsi Riau.
Selain itu, dukungan penuh juga datang dari berbagai pihak, termasuk dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau.
“Pak Sekda dan Pemprov sangat mendukung kegiatan ini. Selain itu, 13 UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang ada di tujuh kabupaten juga memberikan dukungan penuh. Begitu pula dari Polda Riau, Korem, dan Kejaksaan,” ujar Alwamen.
Dalam rapat koordinasi yang digelar pada hari ini, Aktivis dan Pegiat dari berbagai pihak mengevaluasi progres pelaksanaan program yang telah berjalan selama tujuh bulan.
Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Manager M4CR Riau, Arif Fahrurrozi dalam wawancaranya kepada pihak media mengatakan program ini mencakup empat provinsi, termasuk Riau.
“Kami punya Target untuk merehabilitasi 7.498 hektare mangrove. Hingga Desember 2024, kami telah mengidentifikasi calon lokasi dan calon pelaksana (CLCP) di tujuh kabupaten/kota diantaranya Indragiri Hilir, Bengkalis, Dumai, dan Siak, Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, serta Pelalawan, ” ungkapnya.
Didampingi oleh Pihak Pemprov dan Forkompimda Riau Arif juga menambahkan, hingga akhir Desember 2024 ini, Riau ditargetkan menyelesaikan rehabilitasi di lahan seluas 1.600 Hektar.
"Kegiatan penanaman sudah dimulai di Kabupaten Inhil dan diproyeksikan selesai pada 31 Desember 2024. Untuk enam kabupaten lainnya, penanaman akan dilakukan pada awal 2025, mengingat proyek ini berlangsung hingga 2027," paparnya.
“Kami juga telah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pemerintah kabupaten, TNI, dan Polri. Selain rehabilitasi, kami fokus pada penguatan kelembagaan, pembentukan kelompok masyarakat (Pokmas),
"Selain itu juga turut melakukan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program pengembangan usaha. Kelompok masyarakat yang berhasil melaksanakan rehabilitasi mangrove akan mendapat hibah terarah yang disertai dengan pendampingan,” tambah arif.
Komentar Via Facebook :