Matangkan Persiapan penanaman Mangrove, BRGM RI terjunkan 49 Tenaga Pendamping lapangan melalui M4CR
PEKANBARU, RANAHRIAU.COM- Sebanyak 49 orang tenaga lapangan Pendamping Desa (PENDES) hari ini diberangkatkan menuju desa-desa Lokasi Indikatif Rencana Sasaran Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Rehabilitasi Mangrove (PRM) di 6 Kabupaten se Provinsi Riau. Hal ini disampaikan oleh Manager PPIU M4CR BRGM Provinsi Riau Arif Fahrurozi, M.Si kepada awak media saat ditemui dikantor disela-sela kesibukannya, Senin (30/09/2024).
"Hari ini kita memberangkatkan 49 Tenaga Lapangan Pendamping Desa dan juga 8 Orang Koordinator Lapangan ke 6 Kabupaten Sasaran Rencana Kegiatan kita", ujarnya.
Lebih lanjut Arif mengatakan, Para petugas lapangan ini nantinya akan bertugas di desa-desa calon pelaksana kegiatan untuk mendampingi Kelompok Masyarakat dan juga melakukan penguatan kelembagaan dan sosialisasi kegiatan serta kampanye tentang pentingnya ekosistem mangrove untuk dilestarikan.
"Para Tenaga Lapangan ini nantinya akan bertugas memberikan pendampingan dan penguatan kelembagaan kepada kelompok-kelompok Masyarakat calon pelaksana kegiatan Rehabilitasi Mangrove di Provinsi Riau", sebutnya.
Selain itu Arif mengatakan para PENDES ini juga berperan dalam mensosialisasikan kegiatan Rehabilitasi Mangrove yg akan dilakukan oleh BRGM RI melalui Program M4CR (Mangroves for Coastal Resilience) kepada semua lapisan masyarakat di tingkat tapak serta mengkampanyekan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem mangrove.
"Adapun 6 kabupaten Rencana kegiatan Rehabilitasi Mangrove tersebut adalah Kabupaten Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Bengkalis, Rokan Hilir dan Kota Dumai. Dengan Setrategi 3M (Memulihkan, Meningkatkan dan Mempertahankan) ditargetkan Kegiatan Percepatan Rehabilitasi Mangrove melalui program M4CR di Provinsi Riau seluas 7.498 Ha hingga tahun 2027", pungkasnya.
"Teman-teman PENDES ini sudah kita siapkan dengan bekal yg cukup dan dilatih di Pusdiklat KLHK oleh Tutor yang kompeten, insya allah akan sangat membantu masyarakat kita khususnya masyarakat pesisir Riau yang menjadi sasaran rencana kegiatan ini, tentu saja kami tak bekerja sendiri, pastinya akan berkolaborasi dengan petugas – petugas lapangan/ pendamping dan penyuluh dari instansi Kementerian/Lembaga lain dan juga Pemda setempat”, tambahnya.
Dilansir dari berita sebelumnya, Provinsi Riau Masuk kedalam salahsatu dari 4 Provinsi Prioritas untuk Kegiatan Percepatan Rehabilitasi Mangrove melalui Program M4CR oleh BRGM RI yaitu Riau, Sumatera Utara, KALTIM dan KALTARA. Kegiatan ini Baru dimulai pada Bulan Maret 2024 yang lalu diawali dengan kegiatan Sosilisasi Tingkat Provinsi Kepada Stakeholder/pemangku kepentingan di Provinsi Riau.
Arif juga mengatakan Kegiatan PRM melalui Program M4CR di Provinsi Riau baru Dimulai sejak Bulan Maret 2024 lalu. "Kita baru berjalan sekitar 6 bulan, dalam masa 6 bulan ini kami bekerja mempersiapkan pelaksanaan dengan berkordinasi bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten maupun UPT KLHK yang ad di Provinsi Riau."
"Tahapan yang sudah kita lalui sampai hari ini diantaranya Sosialisai tingkat Provinsi Bulan Puasa lalu, kemudian kita lanjutkan dengan Identivikasi dan Inventarisasi Calon Lokasi Sasaran Kegiatan di 6 Kabupaten di Riau bersama – sama dengan DLHK Provinsi Riau memlaui UPT KPH yang berada di kabupaten dan juga TRGMD dan KKMD Provinsi Riau", paparnya.
Lebih Lanjut Arif menjelaskan, Progress Dari Target luasan yg diberikan baru dapat sekitar 53 % luasan calon lokasi yang bisa dilakukan kegiatan Rehabilitasi mangrove,
Dirinya menegaskan ini baru calon lokasi, "Jadi di 6 bulan ini kita fokus pada pencarian lokasi belum mulai tanam menanam, insya allah kita lihat perkembangan, kita bekerja bertahap, kebetulan memang di Inhil salah satu yang tahap awal, dilapngan masyarakat sudah siap melaksanakan kegiatan. Tantanganya adalah bentangan alam Riau ini cukup Luas dan Lokasinya jauh – jauh, selain itu titik lokasi survei atau ident – invent ini kan pasti di daerah pesisir, jadi ya aksebilitas yang terbatas dan juga sangat dipengaruhi pasang surut menjadi kendala tim kami, tapi alhamdulillah kita sudah menjalin kerja sama dengan Universitas Riau untuk membantu kami, kami yakin akan tercapai target kita, Saat ini Kita juga sudah selesai menyusun RK (Rencana Kegiatan), masih Panjang sampai 2027", pungkasnya.
"Kami juga Mohon Dukungan dan Kerja sama semua pihak untuk ikut andil dalam menyuksekan Kegiatan ini, Kegiatanya untuk penanaman mangrove dalam Bentuk Padat Karya, sehingga dipastikan penerima manfaat langsung nya adalah masyarakat Desa calon sasaran kegiatan yang tergabung dalam kelompok – kelompok Masyarakat (POKMAS) pelaksana kegiatan nantinya. Seperti kegiatan serupa pada tahun – tahun sebelumnya metode nya account to account, jadi upah kerja (HOK) penanaman akan dibayarkan langsung ke Rkening Bank masyarakat masing – masing yang bekerja", tutupnya.
Dari pantauan tim redaksi, Program-program rehabilitasi mangrove memang sedang gencar dilakukan pemerintah, dan menjadi Penting dan diPerlukan untuk dilakukan di Pesisir Riau.
Hal ini dikarenakan Provinsi Riau yang wilayahnya berbatasan dengan selat malaka dan menjadi batas negara seperti Pulau Rangsang di Kepulauan Meranti dan Pulau Bengkalis dan Pulau Rupat telah terjadi Abrasi yang cukup parah, sehingga di khawatirkan pulau pulau tersebut akan semakin terkikis dan ikut mengikis kedaulatan NKRI karna batas garispantai yang hilang akibat abrasi oleh terjangan ombak.
Diharapkan jika dilakukan penanaman mangrove di sepanjang pesisir riau akan menjadi benteng Alam yang menjaga Pulau-pulau tersebut.
Komentar Via Facebook :