Zainul Dzakwan Arabi

Mata Ketiga Nabi

Mata Ketiga Nabi

Mata Ketiga Nabi
Oleh: Zainul Dzakwan Arabi

 

Kalau kuping kita satu, apakah masih bisa mendengar kata-kata Tuhan dari mata ketiga nabi
Ketika dia menjatuhi cinta kepada dua anaknya yang berpinggang cahaya, habis ditinggal cerita di nurani walaupun tidak utuh telinga
Tidak apa-apa

Saat kita juga hampir dituduh berakhir-akhir
Padahal sedari dulu sedekat bulu buta, kulit terluar yang disebut perasaan
Meraba-raba dan menjumpai sisa huruf yang panas dinasehati waktu

Satu satu seperti sumbu kuyup di Persia pada bulan cahaya
Unta-unta memikul kuda dengan muatan tidak biasa
Di sepanjang sungai Tigris ke balai gantung Babilonia
Tidak di mana-mana

Setu setu disadurkan
Jika benar bukan masalah pendengaran
Lalu apa perguna nyawa dari manusia yang bermata dua
Hadir setelah surga cukup dewasa menampung kita pun tidak semua

Lahirlah abad Tuhan diperhitungkan dari dua ranum mata
Tidak dengan satu utuh perasa yang disebuti cinta
Atau mata ketiga, tergantung ilmiahnya

18 September 2024

 

Zainul Dzakwan Arabi, berdomisili di Pekanbaru, tergabung di Komunitas Rumah kreatif Escewe, COMPETER Pekanbaru. Aktif menulis esai seni rupa dan puisi.

Editor : RRMedia
Komentar Via Facebook :