Anggaran Penanggulangan Karlahut 2015 Lebih Rendah dari Tahun Lalu
PEKANBARU, RanahRiau.com - Anggaran penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Provinsi Riau tahun ini disebut lebih rendah dari tahun lalu yang hanya Rp9 miliar. Pada hal 2014 lalu, pemerintah menyediakan Rp10 miliar dalam bentuk on Call yang bisa digunakan sewaktu-waktu.
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengaku anggaran penanggulangan justru lebih dari yang disebutkan pada tahun ini.
Anggaran tersebut tersebar dipos-pos yang ada di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti BPBD Riau, Dinas Kehutanan serta Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau.
"Jadi gini, itukan juga kita pos-poskan di SKPD misalnya di Dishut, BLH, BPBD juga ada. Jadi sesuai dengan mekanisme ditempatkan di SKPD yang mendukung program itu untuk mendukung program Karlahut. Jadi saya rasa lebih dari Rp9 miliar," kata Kepala Plt Gubri, usai memimpin rapat Siaga Darurat Karlahut di Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (4/9/15).
Saat ditanya berapa total nilai yang dianggarkan untuk penanggulangan Karlahut tersebut. Andi begitu dia biasa disapa tidak menyebutkan secara detail, meski kembali mengatakan jika anggaran tahun lalu itu lebih tinggi.
Lebih lanjut, Andi mengaku penanganan Karlahut yang kembali terjadi di Riau sudah maksimal, mulai dari menurunkan anggota TNI/Polri, hujan buatan hingga water boombing menggunakan helikopter.
Namun penanganan Karlahut tersebut harus menghadapi faktor alam seperti el nino dan angin. Dua persoalan ini menjadi persoalan ketika tim pemadam kebakaran yang diturunkan melalui darat dan udara.
"Kita sudah berusaha bekerja keras, ada faktor alam seperti faktor angin. Elnino juga menjadi faktor yang tak bjisa dihindari," ungkap Andi.
Sementara Danrem 031/WB Brigjend TNI Nurendi menyebutkan, usaha penanggulangan yang dipimpinnya belum menyerah. Danrem juga menegaskan akan berusaha agar status siaga darurat asap saat ini jangan sampai naik status menjadi tanggap darurat atau bencana nasional.
"Jangan sampai. Kita masih berusaha melakukan pemadaman. Kalau naik, tentu kita masih sama seperti dulu, kita dinilai tak berhasil. Justru harapan kami status siaga darurat ini yang diturunkan," ungkap Danrem. (Rtc)
Komentar Via Facebook :