Guru Honor di Bengkalis, Masih Terabaikan
BENGKALIS, RanahRiau.com - Puluhan guru honor yang berada di Desa Pinggir, Kecamatan Pinggir, sampaikan keluhan yang selama ini dirasakan kepada Anggotaa DPD RI asal Riau, Intsiawati Ayus, saat mengadakan kunjungan kerja (reses) menyerap aspirasi di Kabupaten Bengkalis, Jum'at (24/4/15).
Seperti penuturan Desi, honorer di SMPN 1 Pinggir, mempertanyakan statusnya sebagai honorer yang sudah mengabdi selama 8 tahun, namun belum juga mendapatkan SK dari Bupati.
"Sepertinya kehadiran kami hanya dianggap sebagai pelengkap penderita saja," katanya.
Bukan hanya itu, gaji yang ia terima dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp.900.000 harus dipotong sebanyak 50%, atau senilai Rp.450.000. Tentu saja, membuat kondisi ini semakin menyedihkan bagi para guru honorer.
"Juga uang tunjangan hari raya, kami honorer komite sama sekali tidak pernah merasakan," sambungnya.
Lanjut Desi, ia bersama rekan seprofesinya di 8 Kecamatan telah membentuk IGHSN (Ikatan Guru Honorer Seluruh Indonesia) Kabupaten Bengkalis, guna memperjuangkan haknya.
"Sebenarnya permasalahan honor, itu seratus persen menjadi tanggung jawab Pemerintah setempat, baik itu yang berhubungan dengan status dan kesejahteraan. Namun saya tidak akan tinggal diam melihat situasi seperti ini. Maka saya meminta para honor yang merasa hak nya diabaikan, saya meminta data secara lengkap yang ditujukan kepada saya, mulai dari jumlah dan keterangan lebih lengkap apa-apa saja yang tidak didapatkan selama ini," kata Intsiawati Ayus.
Selanjutnya, kata Senator asal Riau tersebut, untuk langkah awal yang akan dilakukan yakni ia akan menyurati Pemerintah setempat bahkan menghubungi secara langsung untuk masalah honor.
"Karena persoalan guru honor tidak ada pernah habisnya di Riau." pungkasnya. (Nof)
Komentar Via Facebook :