Kunjungi Riau, Mensos Puji PSBR

Kunjungi Riau, Mensos Puji PSBR

PEKANBARU, RanahRiau.com - Menteri Sosial (Mensos) Hj Khofifah Indar Parawansah berkali-kali melontarkan pujiannya untuk panti sosial bina remaja (PSBR) yang terletak di Rumbai. Menurutnya  Panti  tersebut mampu memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak terlantar dan putus sekolah.

"Panti ini sangat bermanfaat bagi remaja yang putus sekolah. Anak-anak ini kita lihat begitu cerianya, dan ketika saya tanya mereka ini ada yang mempunyai cita-cita, ada juga yang tidak ada. Dari sinilah mereka bisa membangun cita-cita mereka. Kalau ada yang ingin jadi guru, yah bisa saja menjadi guru rias, sesuai dengan keterampilan yang mereka terima," terang Mensos Khofifah, Jumat (6/3).

Dalam kunjungannya, Mensos jugaberdialog dengan para  remaja yang sedang melakukan kegiatan di PSBR. Perbincangan tersebut seputar kehidupan dan semua hal yang berkaitan dengan penghuni PSBR.

“Jangan sampai putus sekolah lagi ya, sekolah itu penting. Jadi harus sekolah lagi,” ungkapnya saat berdialog dengan seorang remaja PSBR.

Mensos yang didampingi Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, meninjau ketrampilan bengkel motor yang ada di PSBR.

"Kamu belum tamat SMP sudah putus sekolah. Kamu mau kan ikut saya, sekolah pensantren, kalau iya nanti sama saya masukkan, gratis semua," ajak Mensos saat berdialog dengan seorang anak bernama Sultan.

"Mau bu, saya mau sekolah lagi," ucap Sultan gembira.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, berharap, melalui panti PSBR ini bisa memberikan manfaat bagi remaja-remaja putus sekolah.

"Saya berharap pembinaan ini terua berlanjut. Agar tidak ada lagi remaja kita putus sekolah dan tidak mendapatkan pekerjaan. Disini mereka mendapatkak ketrampilan dan bisa bekerja setelah keluar dari sini," ungkap Plt Gubri.

Selain membina remaja putus sekolah, PSBR Rumbai ini juga membina remaja-remaja yang masuk dalam geng motor. Saat ini mereka dibina mental, agar tidak terlibat lagi dalam gerombolan geng motor yang meresahkan warga.

Sementara itu, kepala panti PSBR Rumbai Sarino, mengatakan, remaja-remaja yang ada di PSBR ini mendapatkan ketrampilan setiap hari melalui pembina yang telah ada. Mereka juga di iinaplam di PSBR. Selama 6 bulam mereka akan mendapatkan ketrampilan.

"Ini merupakan angkatan ke 70,  mereka selama enam bulan di bina di PSBR. Setelah tamat dari sini, merek sudah siap terjun kedunia kerja mereka yang telah mendapatkan ketrampilan," terang Sarino.

Dijelaskan Sarino, remaja-remaja yang mendapatkan ketrampilan di PSBR, tidak saja berasal dari Kabupaten Kota di Riau, tetapi juga dari Provinsi lain, seperti, Kepri, Sumbar dan Sumut.

Dalam pembinaan ini diberikan berupa keterampilan Otomotif, Mengemudi, Las Duco, Pertukangan Meubel, Meubel Aluminium Glass,Tata Rias, Menjahit, Bordir, Sasirangan, Elektronik, Komputer, Tata Boga, Service HP, dan Servis Sepeda Motor

Selanjutnya, Mensos dalam kunjungangannya ke Riau juga menyampaikan beberapa permasalahan sosial yang terjaid di Riau. Terutama masalah gepeng. Menurutnya keberadaan gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang memadati kota-kota besar dan sudah terorganisir, dinilai tidak lagi menjadi bagian aspek sosial. Namun permasalahan ini sudah masuk tindak pidana dan pelakunya bisa dihukum.

Dikatakan,  jika ada kejahatan yang dilakukan oleh Gepeng, harus terlebih dahulu dilihat dari aspek perpentifnya, kuratif dan resosnya.

"Jika  ada gepeng yang dikoordinir oleh kejahatan itu bukan lagi masuk kedalam aspek sosial yang butuh pembinaan. Namun sudah masuk dalam aspek pidana yang mengharuskan ada pendekatan hukum, gelandangan dan pengemis (Gepeng)  termasuk dalam layanan Penyandang Masalah Kejesahteraan Sosial (PMKS) yang harus dilakukan pembinaan seperti yang dilakukan di PRBR Rumbai pekanbaru dari usia 15  tahun hingga 18 tahun. Dalam pembinaan PMKS, cita-cita mereka masih bisa diwujudkan dengan cara berbeda namun satu tujuan,” terang Mensos.

Menurut  pemerintah daerah  saat ini memiliki pekerjaan rumah (PR) bersama Pemerintah pusat untuk memberikan penampungan untuk para gepeng tersebut.

"Sungguhpun begitu, kita ada rencana untuk membangun Panti Nafsah dengan anggaran kita, namun lokasi dan tanah ditanggung oleh Pemerintah daerah,"tuturnya. (Bid)

Editor : Abdul
Komentar Via Facebook :