Figur Pesisir yang Siap Guncang Dunia Perbankan
Irwan Nasir: Dari Lumpur Meranti ke Komisaris Utama BRK Syariah
Irwan Nasir, mantan Bupati Kepulauan Meranti dua periode, resmi menjabat Komisaris Utama Bank Riau Kepri Syariah. Publik menilai kehadirannya sebagai simbol kebangkitan putra pesisir dan awal transformasi BRK Syariah menuju bank rakyat berlandaskan nilai-nilai Islam, sumber : idnnewsonline.com
Mantan Bupati Kepulauan Meranti dua periode ini tinggal selangkah lagi menuju pengesahan OJK untuk menempati kursi Komisaris Utama PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda). Publik menyebut: inilah simbol kebangkitan putra pesisir dalam dunia keuangan daerah.
MERANTI, RANAHRIAU.COM— Dalam lanskap dunia perbankan yang kerap didominasi figur teknokrat dan elite kota, nama Irwan Nasir hadir sebagai kejutan.
Mantan Bupati Kepulauan Meranti dua periode itu kini dipercaya menduduki jabatan strategis sebagai Komisaris Utama PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) — posisi prestisius yang menandai babak baru perjalanan bank daerah berbasis syariah itu.
Keputusan ini bukan tanpa makna. Irwan bukan sekadar birokrat; ia adalah simbol perjuangan dari pesisir — sosok yang memahami denyut ekonomi rakyat bawah, dan kini siap mengawalnya dari jantung sistem keuangan daerah.
Dari Pesisir Terisolasi Menuju Panggung Finansial
Irwan Nasir lahir dan besar di Selatpanjang, jantung Kabupaten Kepulauan Meranti — wilayah yang dulunya tertinggal dan sulit dijangkau.
Dua periode kepemimpinannya (2010–2020) menjadi saksi bagaimana ia mengubah wajah daerah kepulauan dengan keterbatasan menjadi kawasan yang mulai terkoneksi, mandiri, dan berdaya saing.
Kini, di kursi Komisaris Utama BRK Syariah, Irwan membawa semangat yang sama: membangun dari pinggiran.
BRK Syariah dipandang sebagai kendaraan strategis untuk membuka akses keuangan syariah hingga ke pulau-pulau kecil, petani sagu, nelayan, dan pelaku UMKM — kelompok yang selama ini terpinggirkan oleh sistem perbankan konvensional.
"Irwan Nasir adalah contoh pemimpin daerah yang tidak kehilangan akar. Dari rakyat, untuk rakyat, dan kini mengawal keuangan rakyat,” ujar salah satu tokoh masyarakat Riau di Pekanbaru.
Sinergi Baru Antara Pemerintah Daerah dan Perbankan Syariah
Sebagai mantan bupati, Irwan memiliki jejaring luas antar kabupaten/kota di Riau dan Kepri.
Hal ini diyakini akan memperkuat sinergi antara BRK Syariah dan pemerintah daerah, khususnya dalam program pembiayaan syariah untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Langkah BRK Syariah menunjuk Irwan juga dipandang sebagai bagian dari strategi memperkuat identitas bank daerah: bukan hanya bank yang mengejar laba, tapi lembaga yang berperan sosial dan berpihak pada umat.
“Penunjukan Pak Irwan bukan sekadar formalitas. Ini sinyal kuat bahwa BRK Syariah ingin dipimpin figur berjiwa sosial, bukan sekadar teknokrat dingin,” ujar seorang analis ekonomi syariah Universitas Riau.
Integritas dan Moralitas Sebagai Modal Utama
Irwan dikenal sebagai figur sederhana dan bersih dari kasus korupsi.
Selama memimpin Meranti, ia menolak banyak proyek-proyek yang tak jelas manfaatnya, dan lebih fokus pada infrastruktur dasar, pendidikan, serta layanan publik.
Ketegasan dan konsistensinya terhadap nilai-nilai moral Islam menjadi alasan kuat mengapa ia dianggap layak menempati kursi pengawasan tertinggi di BRK Syariah.
Momentum Transformasi BRK Syariah
BRK Syariah kini berada di fase penting: digitalisasi, perluasan pasar, dan penguatan modal.
Dalam situasi ini, figur pengawas seperti Irwan Nasir dibutuhkan untuk memastikan arah kebijakan tetap berpihak kepada kepentingan publik.
Kombinasi antara pengalaman birokrasi dan pemahaman sosialnya diyakini akan membantu BRK Syariah menembus pasar nasional tanpa kehilangan jati diri sebagai bank daerah berjiwa syariah.
"Bank ini sedang bertransformasi besar. Kehadiran Pak Irwan akan jadi jangkar moral dan kompas arah BRK Syariah,” ujar salah satu pemegang saham daerah.
Dari Rakyat untuk Umat
Penunjukan Irwan Nasir sebagai Komisaris Utama BRK Syariah bukan hanya keputusan bisnis — tapi langkah moral.
Dari pesisir Selatpanjang yang dulu sunyi, kini lahir figur yang duduk di ruang rapat bank syariah terbesar di Sumatera.
Dan publik berharap, dengan tangan dinginnya, Irwan akan membawa semangat baru: bank milik daerah yang benar-benar berpihak pada rakyat.


Komentar Via Facebook :