Honor Guru Membengkak
Kepala Sekolah SDN 034 Tarai Bangun Tolak Klarifikasi, Inspektorat Kampar turun Tangan!

Foto: Ist
TARAI BANGUN, RANAHRIAU.COM- Dugaan praktik penggelembungan dana kegiatan honor guru di SD Negeri 034 Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, kini memasuki babak baru.
Laporan resmi yang diajukan Lembaga Monitor Penyelenggara Negara (LMPN) Wilayah Provinsi Riau tertanggal 30 September 2025 telah resmi ditindaklanjuti oleh Inspektorat Kabupaten Kampar.
Koordinator LMPN Provinsi Riau, Daulat Harahap, mengungkapkan bahwa pihak Inspektorat Kampar, melalui Rainol DS, ST, M.IP — Irban V, telah memastikan langkah pemeriksaan sudah berjalan.
“Inspektur sudah menandatangani Surat Perintah Tugas (SPT) untuk Tim Pemeriksa SDN 034 Tarai Bangun.
Pemeriksaan tujuan tertentu mulai Senin, 6 Oktober 2025, sudah dilakukan,” ujar Daulat Harahap kepada wartawan.
Langkah cepat Inspektorat ini menjadi sorotan setelah LMPN melaporkan dugaan penggelembungan dana honor guru yang bersumber dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran 2023 dan 2024.
Menurut data yang dihimpun, dana kegiatan honor guru di SDN 034 Tarai Bangun pada 2023 mencapai Rp413.100.000, sementara pada 2024 sebesar Rp301.925.000. Besarnya angka ini menimbulkan dugaan adanya asumsi tidak wajar dalam penggunaan dana.
“Kami berharap tim Inspektorat serius dalam memeriksa penggunaan dana BOS ini. Bila ditemukan penyimpangan yang mengarah pada tindak pidana, kami akan teruskan ke aparat penegak hukum (APH),” tegas Daulat Harahap.
Sebelumnya, LMPN telah mengirimkan surat klarifikasi resmi kepada Kepala Sekolah SDN 034 Tarai Bangun pada 11 September 2025, untuk meminta rincian jumlah guru penerima honor serta besaran honor yang dibayarkan. Namun, surat tersebut ditolak untuk diterima oleh pihak kepala sekolah.
"Benar, kami sudah kirim surat klarifikasi resmi. Tapi pihak kepala sekolah menolak menerima surat tersebut,” ujar Daulat dengan nada kecewa.
Sementara itu, pewarta mencoba menghubungi Hartono, Kepala Sekolah SDN 034 Tarai Bangun, untuk meminta tanggapan terkait dugaan penggelembungan dana BOS tersebut.
Namun hingga berita ini ditayangkan, Hartono belum memberikan jawaban.
Kasus ini diperkirakan akan menjadi perhatian publik, mengingat dana BOS merupakan salah satu sumber utama pembiayaan pendidikan dasar yang seharusnya digunakan secara transparan dan akuntabel.
Komentar Via Facebook :