Pemuda Kuala Kampar Angkat Bicara

Tegas... Tolak Relokasi warga TNTN ke Pulau Mendol, Pemerintah diingatkan untuk Bijak

Tegas... Tolak Relokasi warga TNTN ke Pulau Mendol, Pemerintah diingatkan untuk Bijak

Foto: Ist

KUALA KAMPAR, RANAHRIAU.COM- Masyarakat Penyalai Kuala  Kampar dengan tegas menyatakan penolakan terhadap rencana relokasi warga dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Pulau Mendol.

Penolakan ini bukan tanpa alasan melainkan bentuk kepedulian  terhadap keberlangsungan hidup, kelestarian lingkungan, dan kedaulatan wilayah yang telah  terjaga secara turun-temurun.

Salah seorang Tokoh Pemuda Penyalai  sekaligus Aktivis Ahmad Shukur Sukaria mengatakan Pulau Mendol merupakan kawasan dengan ekosistem khas dan rentan. yang selama ini telah dikelola secara arif dan lestari.

"Kehadiran penduduk baru dalam jumlah besar dari luar wilayah berpotensi menimbulkan konflik sosial, tekanan terhadap sumber daya alam, serta mengganggu tatanan sosial dan budaya masyarakat yang telah harmonis selama ini,"jelasnya Jum'at ( 25/072025).

Dijelaskan Shukur, ia memahami bahwa penegakan hukum dan konservasi di TNTN sangat penting.

"Namun solusi relokasi ke Pulau Mendol bukanlah jalan keluar yang bijak. Pemerintah dan pihak terkait seharusnya mencari alternatif yang tidak mengorbankan masyarakat adat dan lokal yang telah lama hidup berdampingan dengan alam secara berkelanjutan,"jelasnya.

Diketahui, ungkap Shukur informasi wacana relokasi Warga TNTN tersebar lewat video dimedia sosial ketika Forkompinda Provinsi Riau sedang berdiskusi bersama Menteri Pertanian H. Amran Sulaiman, dan pada saat itu dihadiri oleh Gubernur Riau Abdul Wahid dan Bupati Pelalawan H Zukri.

"Kami menilai, pernyataan Gubri Abdul Wahid sangat latah, seenak saja ingin merelokasi mereka ke daerah kami, pada saat itu sedang membahas soal pertanian, dan terucap secara implisit warga TNTN akan direlokasi ke Pulau Mendol, tapi pernyataan belum adanya inventarisir serta pendataan, ini maksudnya seperti apa ? Apakah sudah di rencanakan sebelumnya ," ungkapnya.

Ditegaskan  Shukur, terkait wacana relokasi Warga TNTN ke Pulau Mendol gelombang penolakkan terus di suarakan, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh-tokoh adat.

"Sekarang lagi heboh soal relokasi itu, masyarakat  Pulau Mendol tidak terima, dan dengan tegas akan menolak, apapun alasannya !!! mereka yang makan Nangka kami masyarakat Pulau Mendol yang kena getahnya,"tegasnya.

Sebagai informasi, Shukur menyebutkanz  sebelumnya ia juga aktif dalam penolakkan keberadaan PT TUM yang ingin membuat perkebunan Kelapa Sawit di Pulau Mendol.

"Kami masyarakat sebelumnya telah melakukan penolakkan keberadaan PT TUM untuk menanam sawit di Pulau Mendop dan hasilnya HGU nya di cabut dan sekarang timbul wacana baru,"sebutnya.

Diakhir, Shukur mendesak pemerintah jangan membuat kebijakan keliru, salah satunya wacana relokasi warga TNTN ke Pulau Mendol.

"Kami tak mau tahu, dan tidak peduli sama sekali, buatlah kebijakan yang tepat, bukan menyesatkan, kepada Gubri Abdul Wahid, jangan asal bicara saja, apalagi wacana relokasi, kami tekankan Pulau Mendol bukan bagian dari opsi ,"tutupnya.

Keterangan Bupati Pelalawan H. Zukri 

Dilansir dari Sabangmaraukenews.com menanggapi persoalan itu, di tengah makin tingginya tensi penolakan masyarakat, muncul wacana pemindahan masyarakat TNTN ke Pulau Mendol.

Benarkah penduduk di TNTN akan dipindahkan ke Pulau Mendol ?  Bupati Pelalawan, Zukri menyatakan belum ada kebijakan pemindahan penduduk di TNTN ke Pulau Mendol. 

"Kalau kebijakan, setahu saya belum ada," terang Zukri, Rabu (23/07/2025). 

Disampaikan H. Zukri, Pulau Mendol masuk dalam opsi relokasi penduduk di TNTN. Namun, sampai saat ini belum pernah ada pembahasan tentang opsi relokasi ke Pulau Mendol. 

"Iya masuk dalam opsi, tapi belum dibahas," tutupnya Zukri.

Editor : RRMedia
Komentar Via Facebook :