Mencengangkan, Tim Pemantau Migas temukan banyak SPBU Permainkan BBM Subsidi di Riau
.jpeg)
Foto : Ist
PEKANBARU, RANAHRIAU.COM- PIntu masuk membongkar dugaan praktik mafia migas pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Riau sudah terbuka lebar. Tim investigator Lembaga Independen Pemantau Bahan Bakar Minyak Bumi dan Gas (LIP BB MIGAS) Riau telah menemukan sejumlah ketidakjelasan bisnis yang dilakukan para pemilik SPBU di beberapa Kabupaten / Kota di Provinsi di Riau. Hasil investigasi menemukan adanya intervensi pihak ketiga dalam pengadaan dan jual-beli produk BBM SUBSIDI oleh SPBU NAKAL. Hal ini membuat DISTRIBUSI BBM SUBSIDI PEMERINTAH yang seharusnya diperuntukkan kepada masyarakat menjadi tidak maksimal. SPBU / AGEN BBM RESMI yang seharusnya mendistribusikan BBM SUBSIDI kepada masyarakat, ternyata justru MENJUAL BBM SUBSIDI kepada pihak industri.
Jaringan dalam perdagangan BBM SUBSIDI ini diketahui telah memiliki kontrak suplai dengan Marketing Operation Regional Sumbagut PT Pertamina (Persero) Branch Riau II yang berkantor di Jl. Sisingamangaraja No. 141 Pekanbaru, dalam hal ini selaku pengawas dan pengelola distribusi BBM subsdidi ke daerah seluruh Riau.
Selama investigasi berlangsung, tim menyaksikan mobil pertamina membongkar muatan BBM kepada tangki spbu tersebut. Sesaat kegiatan pengisian spbu dilakukan oleh unit PT. Pertamina dan secara terbuka mobil-mobil industri yang sebagian dimodifikasi secara rapi dengan menggunakan jirigen dan baby tank telah menunggu antri untuk pengisian pula (data valid tersedia).
“Benar bahwa hasil investigasi tim saya tersebut akan digunakan atau dilaporkan kepada internal Pertamina bagi perbaikan tata kelola migas. Namun, lebih penting lagi adalah membawa hasil investigasi ke ranah hukum guna menuntaskan masalah mafia migas dalam penggunaan BBM SUBSIDI khususnya di Riau” Ungkap Dato’ MUSTAKIM JM, ketua LIP BB MIGAS PROVINSI RIAU.
Selain langkah membawa keranah hukum ini merupakan perwujudan komitmen pemerintah memberantas mafia migas. Masyarakat pun akan dibuat terang benderang mengenai persoalan menyangkut kelangkaan BBM SUBSIDI yang kerap terjadi. Salah atau benar dalam tata kelola migas, ada-tidaknya penyelewengan, biarlah dibuktikan di jalur yang benar yakni jalur hukum. Hasil investigasi juga memaparkan fakta-fakta, proses penyaluran BBM SUBSIDI, serta pihak - pihak yang terlibat berikut perannya. Sebagian dugaan mengarah kepada Modus intervensi pihak ketiga itu mulai dari mengatur tender, membocorkan harga perhitungan sendiri, serta menggunakan karyawan dan manajemen setiap SPBU untuk memenangkan kepentingannya.
“anggota saya sudah melaporkan temuan ini kepada SALES AREA MANAGER (SAM) RETAIL RIAU DAN SALES BRANCH MANAGER (SBM) WILAYAH II (RIAU) PT. PERTAMINA (PERSERO) INDRA PRATAMA melalui pesan whatsapp ke nomor HP / WA +62 811-4885-432 namun tidak dijawab, tidak dibalas, tidak direspon justru malah kontak anggota kami diblokir. Kemudian melalui kontak anggota lainnya kami menghubungi FUNGSI COMMUNICATION AND RELATIONS PT. PERTAMINA (PERSERO) MARKETING OPERATION REGION II SDR. IMAM dikontak HP/ WA +62 811-2989-827 tapi tidak juga dijawab juga. Niat kami ingin membantu kok begitu respon mereka? Ada apa? “terang Dato’ Mustakim JM.
Untuk itu apabila sehingga tanggal 8 Februari pihak Pemasaran PT. Pertamina Riau tidak memberikan respon yang baik maka pihak LIP BB MIGAS RIAU akan menempuh jalur hukum dimulai dengan menyurati dan memanggil SALES AREA MANAGER (SAM) RETAIL RIAU DAN SALES BRANCH MANAGER (SBM) WILAYAH II (RIAU) PT. PERTAMINA (PERSERO) INDRA PRATAMA untuk bisa memberikan keterangan kepada publik dan mengumpulkan semua pemilik SPBU serta agen resmi dalam naungan pemasaran PT. Pertamina (persero) se Provinsi Riau guna membantah temuan investigasi kami; namun apabila semua temuan yang kami berikan terbukti benar maka ini harus dipertanggungjawabkan. Selanjutnya LIP BB MIGAS RIAU akan men- somasi para “atasan” mereka hingga pada jalur sidang di Komisi Informasi Provinsi nantinya.
Publik yang mengikuti isu ini sudah telanjur mengerti siapa saja yang bakal terseret pada kubangan kasus SPBU NAKAL bila memang kasus ini dibawa ke ranah hukum. Bukan tidak mungkin sejumlah pejabat pemerintahan, aparat kepolisian dan lain-lainnya akan ada yang bakal tersangkut. Bila memang benar demikian, maka pemerintah pusat justru perlu secepatnya menuntaskan. Apalagi bak gayung bersambut, LIP BB MIGAS RIAU sudah menyatakan siap menerima dan mengusut dugaan penyelewengan di SPBU. Kita berharap tidak ada tarik ulur dan tawar menawar politis menyangkut masalah SPBU NAKAL DI RIAU.
Upaya pemberantasan mafia migas seiring sejalan dengan pembenahan sektor migas. Salah satu KOMITMENT KEMENTRIAN ESDM adalah keinginan membesarkan BUMN energi yaitu PT Pertamina (Persero) agar bisa bersaing secara global. Pertamina belum bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri karena hanya menguasai 21 persen produksi minyak dalam negeri, sedangkan sisanya dikuasai asing. Sebagai pembanding, di Malaysia, Petronas menguasai 60 persen produksi minyak negaranya.
Dalam perjalanan pemerintahan PRESIDEN JOKOWI telah merancang dan melakukan langkah nyata pembenahan bidang migas antara lain pembentukan satuan tugas antimafia migas, pengalihan SUBSIDI BBM kepada masyarakat berhak, penghapusan broker gas tanpa fasilitas, reformasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melalui revisi UU Migas sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi, dan revisi UU Migas.
Pemerintah juga merencanakan pembangunan kilang baru dan membeli minyak bagian kontraktor, menjadikan Pertamina sebagai non-listed public company, dan kewenangan Pertamina mengambil alih pengelolaan blok migas habis kontrak.
“SPBU NAKAL hanya bagian dari mata rantai persoalan. Artinya, kedepan sejatinya masih banyak persoalan migas yang menanti. Urusannya mencakup penataan dari hulu sampai hilir yang tentu membutuhkan waktu, keberanian, dan konsistensi’ tutup Dato’ Mustakim JM.
Salah satu bentuk konsistensi adalah menuntaskan kasus demi kasus yang bisa saja nantinya terungkap dalam investigasi selanjutnya. Ada indikasi dan ini sangat mungkin terjadi bahwa bos mafia BBM dan gas SUBSIDI sesungguhnya adalah justru dari internal jajaran Marketing Operational Regional Sumbagut Branch Riau sendiri.
Berkaitan dengan konsistensi pula, bukan tidak mungkin pemerintahan saat ini terancam oleh “POLUSI” kepentingan elite yang bermain dalam perjalanan pemasaran BBM dan GAS SUBSIDI. SPBU NAKAL menjadi salah satu tolak ukur kekuatan pemerintah saat ini. Kami selaku perpanjangan tangan masyarakat akan terus melakukan investigasi tanpa henti dengan menciptakan para intelijen investigasi dan berusaha terus memblokir segala bentuk kecurangan terkait BBM SUBSIDI.
Komentar Via Facebook :