Gebyar Iyeth Bustami, Turun ke Daerah Mempererat Silaturahmi dalam Semangat Izin Mengabdi
SIAK, RANAHRIAU.COM - Penuh komitmen seorang Iyeth Bustami turun ke wilayah yang menjadi daerah pemilihannya. Dikesempatan ini ia pun bertekat untuk tidak menyia-nyiakan setiap kesempatan untuk bersilaturahmi, yang dianggap sebagai bagian dari tekat penuhnya dalam tujuan niat izin pengapdian yang terus di gencarkannya.
Slogan itu pun sengaja ia pasang karena memang sudah menjadi bagian dari karakter pribadinya yang utuh. Dari lima titik pertemuan di Kabupaten Siak Sri Indrapura Provinsi Riau, salah satunya ia pun berkesempatan memenuhi jemputan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Fataha.
Dalam sambutan pada beberapa titik kunjungannya, Iyeth Bustami secara fokus sembari terus memantapkan hubungan emosional dengan semua masyarakat yang hadir.
Ia juga begitu sangat berterimakasih kepada semuanya, haru dan bangga atas semangat sambutan kehadirannya oleh masyarakat, tak lupa mengisi sambutan Iyeth berpesan terutama kepada para orang tua, yang kebetulan berlokasi di Pondok Pesantren Fataha, Dusun Suka Maju Desa Meredan Barat Kecamatan Tualang perawang Kabupaten Siak.
Selain narasi sambutan yang bersifat menumbuhkan hubungan kekeluargaan yang erat, Iyeth Bustami juga menyampaikan pesan betapa pentingnya bagi orang tua untuk dapat menitipkan anak-anaknya di Pondok Pesantren, selain dari bimbingan pendidikan Agama yang di dapat, harapannya juga sebagai penyeimbangi bagi perkembangan atas tantangan kemajuan zaman.
"Apa lagi seperti sekarang ini salah satu kemajuan itu begitu dapat di rasakan, terutama kemajuan teknologi elektronik yang cukup pesat dan langsung bersentuhan pada minat anak-anak generasi," sebut Iyeth, Sabtu (7/10/2023) seusai kunjungannya.
Dihadapan tuan guru Kiyai Khairul Akhyar pimpinan pondok Pesantren Fataha, Iyeth Bustami merasa semakin termotifasi dengan semangat religius. Ia kemukan pesan positif secara moral itu, terutama pembinaan terhadap anak sebagai generasi pengisi kemajuan zaman, dikarenakan rasa peduli dan kekhawatiran yang sama selaku orang tua dan juga sebagai ibu.
Menurutnya kemampuan anak-anak sekarang dalam menguasai elektronik smartphone jauh melebihi, bahkan diusia yang begitu dini pun sudah dapat menggunakannya.
Sebagai alat telekomunikasi cerdas, yang akses canggihnya dapat digunakan sebagai fitur informasi positif dan negatif. Bagi generasi sekarang kata iyeth, dari yang usia dini sekali pun tidak ketinggalan dapat menggunakan, seperti gedget, serta perangkat dan akses-akses lainnya yang terhubung peranti kerja elektronik pintar yang berkembang itu, pengawasan yang perlu ditekankan agar anak tidak liar secara akhlak.
Tentunya, pada penggunaan yang bersifat negatif, maka menurutnya salah satu solusi yang paling terang sebagai pengendalian diri anak iyalah pondok pesantren.
Apalagi jelas Iyeth di pesantren sendirikan para anak-anak santri sama sekali tidak dibolehkan membawa handphone, salah satu yang memperketat peraturan itu, ya ini Pesantren Fataha yang di kunjunginya, begitu juga dengan pondok pesantren lainnya yang ia yakini sama tetap memberlakukan sistem yang sama juga.
Seperti biasa di sela akhir pertemuan karena latar belakangnya sebagai artis tarik suara, bentuk keakraban itu ia tunjukkan dengan cara nyanyi bareng bersama masyarakat yang hadir, terutama kaum ibu yang memintanya menyanyikan lagu icon dirinya.
Selanjutnya, Iyeth Bustami akan meneruskan perjalan safari dialogisnya ke titik berikutnya yang sudah teragendakan. Pada semua Daerah Pilihan (Dapil) pemilhannya, untuk wilayah Riau I. Selain Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak juga ada Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Meranti, Kota Dumai, Kabupaten Rohil dan Kabupaten Rohul.
Dan di Kabupaten Bengkalis sendiri di kesempatan kali ini, ia juga akan menyempatkan waktu untuk singgah berziarah ke makam bersejarah Datuk Laksamana yang berlokasi di Desa Bukit Batu.
Sebelum menyudahi pembicaraan dengan awak media, Iyeth Bustami tak lupa menyampaikan salam hangat untuk semua masyarakat Riau. Terutama masyarakat yang menjadi daerah Pemilihan suaranya untuk menuju Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) di tahun 2024 mendatang.
"Kepekaan sikap menyapa ini tidak lain bentuk kesadarannya atas keterbatasan sebagai manusia biasa yang tak luput dari berbagai kekurangan, diantaranya yang mungkin saja ia sadari belum tentu wilayah dapil pemilihannya dapat ia kunjungi sepenuhnya," akhiri Iyeth.
Komentar Via Facebook :