Benar-benar Meresahkan, Puluhan Warga Usir PETI yang Beraktivitas Malam Hari
KUANSING, RANAHRIAU.COM - Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) oleh oknum masyarakat yang berdalih demi sesuap nasi, memang benar-benar sudah meresahkan khalayak ramai di wilayah hukum Polres Kuansing.
Seperti halnya tindakan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pisang Berebus, Kecamatan Gunung Toar, Sabtu (11/03), sekitar pukul 22.00 wib, malam.
Suara bising dari mesin pencari emas secara Ilegal tersebut sudah sangat mengganggu kenyamanan warga untuk beristirahat pada malam hari, sehingga menuntut keinginan warga untuk turun ke lokasi dengan tujuan menghentikan dan mengusir para pelaku PETI.
Tidak tanggung-tanggung, kurang lebih dari 50 orang warga berkumpul, lalu menuju suara mesin PETI yang tengah beroperasi dekat perbatasan antara Desa Pisang Berebus dengan Desa Sitorajo Kari.
Salah seorang warga Desa Pisang Berebus yang meminta namanya dirahasiakan menjelaskan, suara mesin terdengar jelas dari pemukiman warga, sehingga dapat mengganggu warga yang hendak tidur.
" Ini saya kirimkan videonya. Ada sekitar 50 orang warga, termasuk kades bersama perangkat desa yang turun mengusir pelaku PETI. Mereka mulai bekerja jam 9 malam," kata narasumber menjelaskan.
Ia menambhakan, Rakit PETI yang bekerja malam ini jumlahnya memang tidak banyak, akan tetapi sudah sangat meresahkan. "Suaranya itu yang tak bisa membuat warga tidur nyenyak. Apalagi hanya malam hari kita bisa beristirahat setelah seharian bekerja," pungkasnya.
Narasumber berharap, informasi ini bisa tersampaikan kepada aparat penegak hukum terutama kepada Polsek Kuantan Mudik jajaran Polres Kuansing supaya dilakukan penindakan tegas.
"Karena ini masuk wilayah hukum Polsek Kuantan Mudik, maka kami sebagai masyarakat meminta supaya polisi melakukan penindakan terhadap semua rakit PETI, terutama yang beraktivitas di Sungai Kuantan," kata Narasumber mengakhiri.
Komentar Via Facebook :