Dicari! 1,5 Juta Ahli Keamanan Cyber

Dicari! 1,5 Juta Ahli Keamanan Cyber

JAKARTA, RanahRiau.com - Serangan cyber yang menyasar Indonesia terus meningkat tiap tahunnya. Sayang sumber daya manusia (SDM) yang bisa menangkal semua itu masih sedikit.

Chairman Program Born to Control Eva Noor mengatakan di negara maju - seperti Amerika Serikat dan Kanada - membutuhkan SDM di bidang keamanan cyber sekitar 15 juta orang. Sementara Indonesia setidaknya membutuhkan 10% dari jumlah tersebut atau sekitar 1,5 juta.

Namun angka tersebut masih sulit dipenuhi lantaran jumlah lulusan teknologi informasi (TI) masih minim. Data dari Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (APTIKOM) tercatat jumlah lulusan TI baru mencapai 400 ribu orang. Itupun tidak semua terjun ke bidang keamanan cyber.

"Idealnya 30% untuk cyber security," kata Eva saat ditemui usai peluncuran program Born to Action di Kantor Kominfo, Jakarta, Senin petang (30/1/17).

Dijelaskan Eva, minimnya jumlah peminat tersebut dipengaruhi banyak faktor. Pertama, tim cyber security di industri tidak hanya jago hacking, tapi butuh pengenalan terhadap industri itu sendiri. 

Sayang kebanyakan hacker pun males gerak (mager). Jadi kemungkinan agak sulit bila harus berkantor dari pukul 8 pagi sampai 5 sore. Belum lagi selama ini mindsetnya lebih untuk diri sendiri dan bukan ke cakupan industri.

Pemahaman tentang profesi di bidang kemanan cyber pun masih sedikit. Sebab ilmu yang diberikan saat di bangku kuliah memang tidak diajarkan terlalu mendalam.

"Banyak yang tidak mengetahui jenjang kariernya. Padahal seorang ahli cyber security bisa menduduki posisi Chief Information Officer (CIO) yang levelnya sangat tinggi, hampir sejajar dengan CEO," kata Eva.

Karena itu pihaknya berupaya mencetak talenta di bidang cyber security untuk bekerja di industri. Salah satunya lewat program Born to Control.

Program yang didukung oleh Kominfo ini diinisiasi oleh Xynexis International, Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (APTIKOM) dan Noosc Academy. Mereka akan mencari 10 ribu kandidatnya, diharapkan dapat menjaring 100 orang yang terbilang ahli di bidang cyber security.

"Nanti peserta terpilih akan dilatih, dibimbing, dan dipertemukan kepada pelaku industri untuk disalurkan. Jadi, cyber security ini disalurkan untuk mengantisipasi cyber war tapi juga kebutuhan industri," jelas Eva..

Pihak Born to Control akan menggelar roadshow di 10 kota yakni Jakarta, Yogyakarta, Palembang, Medan, Samarinda, Denpasar, Manado, Bandung, Makassar dan Malang. 

Untuk pendaftaran sendiri dilakukan lewat website resmi Born to Control. Peserta yang diperbolehkan ikut minimal berumur 17 tahun.


(detik.com)

Editor : RRMedia
Komentar Via Facebook :