Tuanku Tambusai Pahlawan Nasional Riau

Tuanku Tambusai Pahlawan Nasional Riau

Imran Tambusai, SE, MM Tokoh Muda Rohul

Tokoh Pahlawan Nasional bernama Tuanku Tambusai adalah sosok inspirasi dari lintas generasi, Khususnya di Rokan Hulu.

Tuanku Tambusai ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia menjadi Pahlawan Nasional, sejak 27 tahun lalu, melalui Keputusan Presiden No. 071/TK/Tahun 1995 yang ditanda tangani langsung oleh Presiden Soeharto tanggal 7 Agustus 1995

Penganugerahan Tuanku Tambusai 27 tahun lalu sebelum terbentuknya Kabupaten Rokan Hulu, lebih tua dari terbentuknya kabupaten Rokan Hulu yang terbentuk 12 Oktober 1999.

Tuanku Tambusai menjadi motivasi, penyemangat bagi masyarakat Rokan Hulu khususnya dan Propinsi Riau umumnya.Tuanku Tambusai merupakan Pahlawan Nasional dari tanah Melayu Riau.

 

Tuanku Tambusai Merupakan Pemimpin Umat Islam yang diakui di Riau, Sumut dan Sumbar untuk menentang penjajah Belanda dan Inggris.

Kegigihannya dalam menentang Penjajah Kafir diakui oleh penjajah belanda itu sendiri, sehingga beliau diberi gelar Harimau Padri dari Rokan.

Dan hampir semua pejuang pra kemerdekaan digerakan dan dilakoni oleh para ulama.

Beliau adalah penyuluh umat, pembela kebenaran, gagah berani di medan tempur dan kaya penutup malu, dikemudian hari anak negeri mampu mendongak muka sejajar dengan bangsa penjajah.

Sempena hari Pahlawan 10 November 2022 ini sebagai generasi muda tentu sangat perlu dan pentingnya kita mengingat sejarah betapa dahsyatnya Perjuangan para pahlawan melawan penjajah dimasanya. 

Oleh karena itu saatnya lah kita menghargai perjuangan Pahlawan Tuanku Tambusai dengan menjadikan suri tauladan.

Karena bukti sejarah bisa kita jumpai di Benteng tujuh lapis dalu dalu dan beberapa anak benteng kubu kubu yang mengelilingi benteng tujuh lapis yang berjarak dari benteng tujuh lapis tersebut.

Oleh karena itu kita sangat berharap meminta keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu dan Pemerintah Propinsi Riau untuk Pelestarian dan sentuhan Pembangunan serta pemeliharaan Situs sejarah perjuangan Tuanku Tambusai, baik itu Benteng tujuh lapis maupun anak anak Benteng ( kubu - kubu) yang ada di dalu dalu, karena kondisi saat ini sudah sangat memprihatinkan.

Abrasi sungai terus terjadi sehingga Benteng tergurus oleh air sungai batang sosa, dan minim sentuhan dari perhatian Pemerintah.

Saatnyalah melalui Pemerintah Daerah kabupaten Rokan Hulu dan Pemerintah Propinsi Riau bersinergi melalui instansi terkait untuk memperhatikan Benteng tujuh lapis Tuanku Tambusai ini. 

Demikian hal itu Tegas disampaikan Imran Tambusai. SE. MM.

Semoga jasa jasa para pahlawan terus kita ingat dan situs situs peninggalannya tetap kita lestarikan.

sementara itu melihat dari sejarah, Tuanku Tambusai adalah Keturunan seorang ulama, ayahnya seorang qodi di kerajaan tambusai, Tuanku Tambusai kecil di didik dibawah asuhan dan pengawasan seorang ayah yang alim serta dilingkungan yang islami.

Sebagai bukti bahwa nilai - nilai Islam sangat kental, bisa terlihat ketika kelahiran Tuanku Tambusai masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan khurafat dan takhayul.

Ketika Kelahiran Tuanku Tambusai Terjadi hujan lebat di Iringi petir yang menyambar sahut menyahut, setelah lahir permaisuri lalu menggendongnya seraya berkata "Hujan lebat, kilat dan petir menyambar tidak ada kaitannya dengan kelahiran bayi ini, kita doakan kelak menjadi orang alim," 

Tuanku Tambusai Berpegang teguh kepada prinsip ajaran islam sejak usia remaja. sebagai bukti, ketika berburu dengan kawan kawannya mereka berjumpa dengan rusa yang bertanduk bercabang tujuh, dalam kepercayaan sebagian masyarakat, rusa tersebut tidak bisa ditangkap karena berjumalang alias berhantu, tetapi dihadapan Tuanku Tambusai yang masih remaja, itu bukan sesuatu yang mustahil, sehingga dikejarnya sendiri tanpa kawan kawannya itu, hingga akhirnya rusa disembelih.

Karena dalam akidah yang benar tidak boleh percaya kepada Khurafat dan takhayul yang menganggap ada kekuatan diluar kekuasaan Allah.

Tuanku Tambusai seorang murid yang gigih dalam menuntut ilmu, yang diawali dari kampung halaman, lalu ke bonjol dan rao hingga berakhir di tanah suci Makkah Madinah.

Sebagai bukti kegigihannya dalam menuntut ilmu, ia diberi gelar Faqih oleh guru gurunya, yang berarti ahli fiqih. tidak setiap murid bisa mendapat gelar itu, dan hanya yang benar benar menguasai ilmu fiqih.

semenjak itu, beliau dikenal dengan sebutan faqih saleh, karena nama kecilnya Muhammad saleh.

Tuanku Tambusai Seorang Dai yang sukses berdakwah dan mengislamkan suku mandailing dan batak di wilayah mandailing sekitarnya.

keberhasilan dakwahnya terbukti dikemudian hari, banyak dari mereka yang bergabung dalam barisan Tuanku Tambusai dalam menentang penjajahan Belanda dan Inggris.

Tugas dakwah, merupakan amanah dari guru guru Tuanku Tambusai, karena beliau dikenal lembut bertutur kata namun tegas dalam bertindak.


 

Editor : RRMedia
Komentar Via Facebook :