Webinar Literasi Digital Kabupaten Kepulauan Meranti Beri Pencerahan tentang

Menjaga Kualitas Belajar Dari Rumah

Menjaga Kualitas Belajar Dari Rumah

KEPULAUAN MERANTI, RANAHRIAU.COM - Rangkaian webinar literasi digital di Kabupaten Kepulauan Meranti mulai bergulir. Pada Rabu, 04-08-2021 pukul Sembilan pagi, telah dilangsungkan webinar bertajuk Menjaga Kualitas Belajar Dari Rumah.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. "Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik," katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Pada webinar yang menyasar target segmen Pelajar dan Mahasiswa dan sukses dihadiri ratusan peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Medhanika Dewi Renanti, S.Kom., M.Kom, Dosen Sekolah Vakasi IPB Sekertaris Program Studi Manajemen Informatika; Muhaimin, S.IP., MA, CEO Nextup ID; Septiani, S.Pd, Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 2 Tebing Tinggi; Sari Dewi, S.Pd, Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Tebing Tinggi. Pegiat media sosial yang juga pelaku Moderator Debat Capres-Cawapres 2019, @tomrist, bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.

Pada Sesi pertama, Medhanika Dewi Renanti, S.Kom., M.Kom menjelaskan bahwa, aplikasi belajar digital seperti canva, jamboard, slidesgo, quizizz, miro. Learning management sistem contohnya rumah belajar, google classroom, moodle, blackboard learn. Dampak negative penggunaan yang salah gangguan emosional, tidak peduli, hidup tidak produktif, malas. 

Giliran pembicara kedua, Muhaimin, S.IP., MA mengatakan bahwa, penggunaan bahasa dalam dunia digital di perhatikan harus sopan, jelas dan padat, menunjukkan karakter diri tidak negative, jujur, menginspirasi dan berita tidak hoaks.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Septiani, S.Pd menjabarkan bahwa, banyaknya kasus bisa terjadi pada kita tidak mengedepankan netiket, sehingga apa yang dipublikasikan menjadi boomerang bagi diri sendiri. SIKKAT adalah Sikap Intregitas Kesadaran Kebajikan Tanggungjawab.

Pembicara keempat, Sari Dewi, SPd menegaskan bahwa, etika digital yaitu komunikasi sopan, menciptakan sajian positif, menghindari provokasi, tanpa hoaks, melindungi hak cipta. Membangun mental yang sehat adalah keadaan ketika individu merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional maupun secara sosial.

@tomrist Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan apabila ada berita saring sebelum sharing, konfirmasi dahulu dengan platform berita yang resmi,  jejak digital akan selalu ada maka harus lebih berhati-hati karena dampaknya akan berlaku beberapa waktu yang akan datang. Menggali potensi kemampuan apa yang kita miliki untuk di kembangkan untuk menjadi influencer jangan hanya sebagai follower.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Juliana, seorang pelajar, menanyakan sebagai orang tua susah mengajak anak-anak pelajaran online, bagaimana solusi orang tua agar anak senang dalam pelajaran jarak jauh?

Dan dijawab oleh Medhanika Dewi Renanti, S.Kom., M.Kom, manusia merupakan unik dan tidak ada yang sama tidak boleh membandingkan dengan yang lain, orangtua menggali kemampuan anak kinestetik dan tidak bisa diam atau visual. Dapat membuat game yang berhubungan dalam pelajaran agar anak tidak bosan. Orang tua jangan menjudge anak dengan perkataaan yang tidak baik karena akan menjadi doa.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 10 kali webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.

Editor : Muhammad Saleh
Sumber : Realese
Komentar Via Facebook :