BMKG Deteksi 14 Titik Panas di 5 Kabupaten Riau

BMKG Deteksi 14 Titik Panas di 5 Kabupaten Riau

PEKANBARU, RanahRiau.com - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi keberadaan 14 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau, Rabu pagi.

"Ke 14 titik panas terpantau menyebar di lima kabupaten di Riau. Titik panas terbanyak terdeteksi Rokan Hilir dengan enam titik," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.

Selanjutnya, keberadaan titik panas yang terdeteksi melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua tersebut terpantau di Indragiri Hilir dengan tiga titik, Meranti dan Pelalawan masing-masing dua titik serta Siak satu titik panas. 

Sementara itu, dari 14 titik panas yang terpantau, lima diantaranya dipastikan sebagai titik api yang mengindikasikan adanya Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.

Ke lima titik api masing-masing terpantau di Rokan Hilir dengan tiga titik, Indragiri Hilir satu titik, dan Pelalawan satu titik. 

BMKG menyatakan sebagian besar wilayah Riau diprediksi akan kembali memasuki musim kemarau pada Mei-Agustus 2016 ini setelah wilayah tersebut memasuki musim hujan pada April lalu.

Meski begitu, ia mengatakan secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau cerah hingga berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang. Hujan yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang berpeluang terjadi hampir di seluruh wilayah Riau terutama wilayah Riau bagian barat, tengah, dan selatan pada sore atau malam dini hari.

Satgas Udara Karlahut Riau saat ini menyediakan dua unit helikopter jenis MI-8 guna menanggulangi kebakaran lahan dengan cara pengeboman air di wilayah tersebut.

Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan helikopter yang diterbangkan langsung oleh pilot asal Rusia itu akan berada di Riau hingga Juni 2016 mendatang. Ia berharap sinergitas yang baik setiap bidang yang tergabung dalam Satgas Karlahut dapat mencegah terulangnya kebakaran yang terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya. (Ant)

Editor : Abdul
Komentar Via Facebook :