Kemarau Panjang, Peternak Ikan di Kampar Merugi
BANGKINANGKOTA, RanahRiau.com - Kemarau Panjang yang melanda Kabupaten Kampar berdampak terhadap kondisi sungai dan irigasi mengalami kondisi kering kerontang. Padahal sungai dan irigasi tersebut selain dimanfaatkan untuk lahan pertanian oleh masyarakat juga menjadi urat nadi petani ikan di Kabupaten Kampar.
Menurut keterngan Kadis Perikanan Kabupaten Kampar Usman Amin melalui Sekdiskan Kampar Ahmadi yang didampingi Kabid Sumber Daya Perairan dan Kelembagaan Diskan Kampar, Zulfahmi, Selasa (8//9/15) mengaku bahwa saat ini petani ikan di Kampar mulai menjerit dan mengalami kerugian yang cukup besar.
Disampaikan Ahmadi, berdasarkan laporan dari masyarakat Desa Sikijang, Koto Aman dan Desa Koto Garo yang masuk ke Dinas Perikanan Kampar menyebutkan bahwa masyarakat nelayan di wilayah tersebut tidak lagi bergantung disungai Tapung untuk mencari ikan karena ikan sulit didapatkan lantaran permukaan air Sei tapung mengalami pendangkalan hingga 6,5 meter.
Kemudian diperparah lagi karena ada oknum warga tempatan diwilayah aliran Sungai Tapung tersebut menangkap ikan dengan menggunakan racun ikan sehingga menambah sulitnya nelayan ikan diwilayah tersebut untuk memperoleh tangkapannya.
“Alhamdulilah atas laporan warga, oknum tersebut sudah diamankan pihak kepolisian,” sebutnya.
Selain itu petani ikan budidaya kolam yang lebih merasakan dampaak kemarau panjang ini, lantaran irigasi pertanian yaang mengaliri kolam ikan mengalami kering kerontang, yang menyebabkan matinya bibit ikan petani.
“Bagaimana petani budidaya ikan kolam tak merugi, sementara bibit ikan mati akibat kekurangan air dan ikan yang tersisa ukuran kecil tak terjual dan yang besarpun harga sudah rendah, “sebut Ahmadi yang tidak menyebutkan secara rinci jumlah petani yang merigi dan jumlah kerugiannya secara rinci. (Rtc)
Komentar Via Facebook :