Nasib Blok Kampar Mulai Tak Jelas

Inhu dan Pelalawan Tak Kunjung Sepaham

Inhu dan Pelalawan Tak Kunjung Sepaham

PEKANBARU, RanahRiau.com - Nampaknya komitmen daerah untuk mengelola blok Kampar tidak terlalu besar. Hal ini terlihat dari belum dibentuknya usaha bersama dari kedua daerah yang telah ditunjuk untuk membantu Pertamina dalam mengelolannya. Dua daerah tersebut yakni Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Indragiri Hulu.

"Kita masih menunggu kesepakatan dari Pemkab Inhu dan Pelalawan saja. Jika badan usaha bersama itu telah dibentuk maka kita akan langsung ajukan ke Pertamina nya. Badan usahanya saja belum dibentuk bagaimana mau dikelola," kata Plt Asisten II Setdaprov Riau Wan Amir Firdaus, Senin (23/3).

Wan Amir tak mengetahui dengan pasti apa penyebab kedua daerah tersebut belum membentuk badan usaha bersama seperti yang telah di sarankan oleh Kementrian ESDM.

"Mungkin kedua  daerah ini  belum sepakat siapa saja yang akan menjabat di pengurusan badan usaha itu nantinya. Kita berharap kedua daerah ini bisa secepatnya membentuk badan usaha itu. Tentunya, melalui mufakat dan kesepakatan bersama," harapnya.

Menurutnya, jika kedua belah pihak masih saja tak menemu kesepakatan maka Pemerintah Provinsi Riau akan mengambila alih.

"Karena sumur Migas itu kan, berada diantara dua kabupaten. Jadi, pemprov berhak mengambil alih," tegasnya.

Diwartakan, Blok Kampar merupakan ladang minyak yang sebelumnya dikelola oleh PT Medco EP Indonesia yang kontrak karyanya berakhir 27 November 2013. Pemerintah sepakat 

mengambil alih ladang tersebut. Sepanjang masa transisi, PT Medco masih dipercaya mengelola selama 6 bulan sampai Mei 2014 dan diperpanjang kedua kali sampai Desember 2014.

Pada 2012 Bupati Pelalawan HM Harris dan Bupati Inhu Yopie Arianto sudah mengajukan surat ke Menteri ESDM supaya Blok Kampar diserahkan pengelolaannya pada daerah.
 
Kedua Bupati juga telah menandatangani nota kesepahaman sejak 2013 untuk mengelola bersama ladang tersebut. (Bid)

Editor : Abdul
Komentar Via Facebook :