Situasi Panas, Tambang Emas Ilegal Kembali Cemari Danau Kebun Nopi dari Aliran Sungai Batang Luai

Situasi Panas, Tambang Emas Ilegal Kembali Cemari Danau Kebun Nopi dari Aliran Sungai Batang Luai

KUANSING, RANAHRIAU.COM - Baru dua hari pasca Polsek Kuantan Mudik jajaran polres Kuansing meringkus dua orang pelaku tambang emas ilegal, namun sepertinya tidak membuat para penambang emas di wilayah hukum Polsek Kuantan Mudik merasa takut.

Kali ini, sedikitnya ada kurang lebih sepuluh unit rakit Penambangan emas tanpa izin (PETI) yang terpantau terang-terangan beroperasi tepatnya di bantaran sungai batang Luai, desa Pebaun Hulu, kecamatan Kuantan Mudik, Jumat (17/01/2025).

Selain ada aturan hukum yang dilanggar, aktivitas tambang emas ilegal di Pebaun Hulu tersebut juga berdampak buruk pada kondisi sungai batang luai, yang airnya keruh kecoklatan mengalir ke venue dayung kebun Nopi, yang mana merupakan fasilitas yang dibangun pemerintah itu.

Untuk diketahui, Venue dayung kebun Nopi merupakan aset pemerintah yang dibangun tahun 2012 untuk digunakan sebagai tempat pelaksanaan PON saat itu. Kini, venue dayung masih digunakan sebagai tempat latihan para atlet dayung Riau.

Belum lama ini, kondisi air danau kebun Nopi tersebut sempat dikeluhkan oleh para atlet yang latihan di tempat itu. Sebab, para atlet diserang penyakit kulit gatal-gatal karena air danau sudah tidak steril.

Menanggapi keluhan para atlet tersebut, Ketua FABEM Riau, Heri Guspendri, S.IP berharap kepada aparat kepolisian, terutama Polsek Kuantan Mudik jajaran polres Kuansing untuk tidak tutup mata. Ia meminta Unit reskrim Polsek Kuantan Mudik untuk segera mengambil tindakan tegas agar aktivitas tambang emas ilegal tersebut segera dihentikan.

" Selaku ketua FABEM Riau, saya berharap kepada Polsek Kuantan Mudik untuk tidak tutup mata dengan adanya aktivitas tambang emas ilegal di daerah aliran sungai batang luai. Karena, sudah berdampak buruk pada kesehatan para atlet dayung kita," kata Heri.

" Saya heran, baru dua hari yang lalu Polsek Kuantan Mudik menangkap dua orang pelaku PETI di wilayah hukumnya, kok masih ada yang berani beraktivitas disana. Ini yang menjadi tanda tanya besar bagi saya," ujar Heri merasa heran.

" Saya dengar, ada puluhan rakit PETI beroperasi di lokasi tersebut. Ini tidak bisa dibiarkan. Aparat kepolisian sudah seharusnya melakukan penindakan serius, jangan setengah-setengah. Sangat disayangkan kalau venue dayung kebun Nopi yang dibangun pemerintah dengan anggaran ratusan miliar tidak bisa dimanfaatkan bagi atlet-atlet kita," sesal Heri.

" Setakad ini, saya sudah mengantongi nama-nama pemodal disana, nanti saya laporkan ke Polres Kuansing. Kita tidak ingin main-main dengan kegiatan yang telah merusak fasilitas umum yang dibangun oleh pemerintah. Nanti kita laporkan jika masih saja beroperasi dan tidak ada tindakan tegas dari Polsek Kuantan Mudik," tutup Heri.

Editor : Eki Maidedi
Komentar Via Facebook :