Dana BOS SMAN 2 Dumai diduga tidak tepat Penggunaan dan tidak Sinkron
DUMAI, RANAHRIAU.COM- Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kota Dumai, Provinsi Riau Kodri Rahmadi Di Duga menggunakan anggaran dana BOS Tahun anggaran 2023 tidak Sinkron dan tidak tepat sasaran mengakibatkan ada indikasi dugaan kerugian negara.
Terkait penggunaan dana BOS untuk kegiatan dana pemeliharaan Sarana dan Prasarana sekolah tahun 2023 lebih kurang Rp 500 jutaan, sementara fisik bangunan terpantau masih ada yang tidak terpelihara.
Selain pemeliharaan sarana dan prasarana yang diduga tidak tepat sasaran, laporan pertanggungjawaban penggunaan dan pengelolaan uang Dana BOS nya juga tidak Sinkron dana yang diterima dengan dana pengeluaran.
Saat hal ini di tanyakan pewarta melalui seluler Kepala sekolah SMAN 2 Dumai Kadri Rahmadi mengarahkan kepada Bendahara BOS.
"Jumpai aja bendahara BOS ke sekolah " katanya singkat.
Di waktu yang berbeda Tim media coba mencari informasi dari Narasumber yang tidak ingin ditulis nama dan identitasnya .
Dia beberkan terkait dengan penyaluran anggaran dana BOS yang tercantum dalam laporan keuangan untuk kegiatan 12 komponen sesuai Permendikbud tentang Juknis pengelolaan anggaran dana BOS.
"Pengadaan kegiatan untuk administrasi kegiatan pembelajaran sangat rawan dugaan Mark up sangat ada celah , dan bahkan laporannya dimanipulasi, pasalnya alat alat tulis untuk kebutuhan guru kelas, guru bidang mata pelajaran dan guru guru bidang lainnya diduga tidak di penuhi, coba turun lah ke sekolah untuk lebih jelas nya , tanya guru kelas, guru mata pelajaran dan guru bidang lainnya, dan minta bukti tanda terima ATK mereka, kapan, tanggal berapa, dan apa saja ATK yang mereka terima, dan hitung angkanya, pantas tidak dengan anggaran yang dilaporkan Kepala sekolah tersebut", bebernya.
Ketua Kordinator Wilayah Sumatra Lembaga Monitor Penyelenggara Negara LMPN Ahmad Rizki Harahap Menangapi persoalan dana BOS yang tidak tepat sasaran serta tidak sinkron nya dana terima dan dana pengeluaran.
"Sudah waktu nya Aparat Penegak Hukum (APH) turun ke sekolah sekolah
Apalagi informasi itu jelas di duga terjadi SMAN 2 Dumai, Kami dari LSM LMPN akan laporkan hali ini untuk bahan aparat penegak hukum APH melakukan penyelidikan terhadap penggunaan dan pengelolaan Dana BOS nya, yang Di Duga Mark up dan tidak tepat sasaran, karena menurut data laporan keuangannya tidak Sinkron dana yang diterima dengan dana pengeluaran" tutupnya.
Komentar Via Facebook :