Peringatan Hari Kemerdekaan, Komitmen Perjuangan Masyarakat tolak Keberadaan PT TUM di Pulau Mendol

Peringatan Hari Kemerdekaan, Komitmen Perjuangan Masyarakat tolak Keberadaan PT TUM di Pulau Mendol

Foto: ist

TELUK BAKAU, RANAHRIAU.COM- Sejumlah masyarakat yang terdiri dari Tiga desa (Teluk, Teluk Bakau, dan Teluk Beringin) gelar aksi pawai dalam rangka Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 79 di Lapangan Sepakbola Desa Teluk Bakau, Kamis (15/08/2024).

Suasana yang sebelumnya hujan tidak menyurutkan semangat para peserta untuk melakukan aksi. Kordinator Lapangan, Misbun kepada wartawan mengatakan aksi pada hari ini selain dari Peringataan Hari Kemerdekaan yang jatuh pada 17 Agustus nanti, juga sebagai bentuk komitmen masyarakat untuk menolak keberadaan PT. TUM.

"79 Tahun sudah Negara ini merdeka, dan 67 Tahun Provinsi Riau dibentuk, Namun sampai saat ini masyarakat Pulau Mendol masih jauh berada dari kata kesejahteraan dan kemakmuran, malah saat ini masyarakat harus berhadapan lagi dengan masalah baru yaitu keberadaan PT TUM yang ingin menjajah dengan alasan membuka Lahan Perusahaan," ujarnya.

Pemuda yang juga berasal dari Desa Teluk ini mengatakan sampai saat ini masyarakat yang terdampak dengan PT TUM ini masih tetap komitmen untuk menolak keberadaan PT TUM. "Kami minta kepada Pemerintah dan semua pihak yang terkait agar menutup dan menolak segala bentuk izin Perusahaan ini," tegasnya.

Hamdani, Mantan Kepala Desa Teluk Bakau yang juga turut hadir membenarkan pernyataan tersebut.

"Sampai saat ini kami masih terus berkomitmen menolak dengan tegas dan menunggu langkah nyata pemerintah dalam upaya mendengarkan segala keluh kesah masyarakat, Segala bentuk kajian dan penelitian juga sudah jelas, perusahaan yang ingin menanam sawit ini tidak sesuai dengan kondisi lahan disini, jangan dipaksakan. kita tidak ingin masyarakat semakin terjajah dan akhirnya nanti tinggal nama dan cerita saja," pungkasnya.

Erwin, Tokoh Pemuda Teluk Beringin yang juga hadir dalam agenda ini menyatakan dukungan penuh terhadap penolakan PT TUM ini, ia mengatakan keberadaan PT TUM ini sarat dengan kepentingan.

"Semuanya sudah jelas, sampai kapanpun kita akan tetap konsisten di garis perjuangan ini. kami minta pemerintah segera mendistribusikan TORA untuk sertifikat lahan masyarakat di Pulau Mendol dan mencabut segala bentuk Perizinan PT TUM, baik itu IUP dan lainnya yg dapat menyengsarakan masyarakat," ujarnya lantang.

Pantauan dilapangan terlihat para peserta mendengarkan orasi dari kordinator lapangan, kemudian dilanjutkan dengan pawai menuju Pelabuhan Teluk Bakau dan membentangkan spanduk Perlawanan, aksi kemudian ditutup dengan doa dan makan bersama.

Editor : RRMedia
Komentar Via Facebook :