Benarkah Kadisdik Kota Pekanbaru dan Pengawas kutip uang ke sekolah TK dengan modus Proposal
PEKANBARU, RANAHRIAU. COM- Kepala Dinas pendidikan kota Pekanbaru diduga sekongkol dengan pengawas taman kanak kanak meminta sejumlah uang ke sekolah sekolah membuat proposal untuk perjalanan kunjungan kerja pengawas TK Pekanbaru Riau ke Jogjakarta dari tanggal 7 s/d 10 Agustus .
Hal ini di tanggapi Badan Pusat Reklasseering RI propinsi Riau dan Sosial lingkungan hidup PEDULI, Roni Singgih, Selasa (16/07/2024).
"Seharusnya dinas pendidikan tidak melakukan dan mengeluarkan surat yang di atas nama kan pengawas taman kanak kanak TK, untuk menjalankan Proposal dengan cara meminta pada satuan pendidikan TK untuk biaya kunjungan kerja ke Jogjakarta bagi para pengawas TK", ungkapnya.
Katanya lagi yang anehnya Proposal tersebut memakai logo Disdik dan lengkap dengan Anggaran nominalnya.
"Kalaulah meminta sumbangan setiap satuan pendidikan TK, yang sipatnya sukarela tentunya kan tidak perlu membuat proposal yang sifatnya mengikat, Seharusnya kepala Disdik tersebut tinggal memanggil Tiap TK dan di musyawarah kan terkait kunjungan kerja pengawas TK ke Jogja, bukan Disdik tersebut mengeluarkan surat yang di kirim kepada sekolah sekolah taman kanak kanak (kepsek), Patut diduga ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh Disdik tersebut, "pungkasnya.
Padahal menurut Roni Singgih jika kunjungan kerja sifatnya kedinasan ada dana perjalanan dinas dari setiap Organisasi perangkat daerah (OPD).
" Kemana dana perjalanan dinas yang sudah di sediakan pemerintah sudah tertera dalam Permenkeu PMK 113.05/2012 dan Surat edaran menteri pendidikan. Kebudayaan riset dan tekhnologi no 15 tahun 2023 tentang dana perjalanan dinas, kenapa harus meminta minta ke setiap sekolah sekolah, "katanya.
" Perlu juga di evaluasi kepala dinas pendidikan selaku pemimpin di OPD tersebut, "tegasnya.
Sementara itu pewarta ranahRiau.com menghubungi Kepala Dinas Pendidikan kota Pekanbaru, Abdul Jamal, kepada media Jamal mengatakan," Proposal di internal rasa nya boleh saja dan boleh dibantu boleh tidak, bahkan saya hampir setiap hari menerima proposal dari internal ada yg di bantu ada juga tidak kalau iuran itu baru salah," sebutnya.
Tapi saya konfirmasikan ke pengawas kalau itu meresahkan di TK" tutupnya.
Komentar Via Facebook :