Inspirasi Pak Hasan, Muallaf Penerjemah yang rendah Hati dan Mudah Bergaul
PADALARANG, RANAHRIAU.COM- Siang menyengat, Tjohin atau Hasan karena mualaf, sudah belasan tahun menjadi mualaf. Lahir di Dabok Singkep Kepulauan Riau, pada tahun 1966 adalah orang yang rendah hati, mudah bergaul dan ringan tangan.
Sudah 10 bulan Pak Hasan bekerja di Kereta Cepat sebagai penerjemah, diceritakannya bulan bulan awal Pak Hasan juga membantu ke-teknisan di lapangan, memonitoring penarikan kabel komunikasi, penggalian, membuat CCTV dan instalasi terkait Sinyal dan Komunikasi kereta Cepat Jakarta Bandung. Pada saat musim musim ekstrim, Pak Hasan menceritakan kerja di atas rel, hujan panas dilalui dengan perlindungan seadanya namun tetap mengutamakan keselamatan kerja.
Pak Hasan meskipun bukan mengurusi urusan HSE namun jiwanya tetap mengutamakan keselamatan, hal ini sering diberitahukannya kepada pekerja Cina maupun lokal. Meskipun sudah tidak terbilang muda, namun tenaganya tidak kalah dengan yang muda, per hari bisa berjalan 8 sampai 10 kilometer.
Dirasakannya dari proyek ini Pak Hasan mengambil banyak pengalaman, dirasakannya kekompakan tim menjadi kunci suksesnya suatu pekerjaan. Diingatnya ada yang sampai pingsan karena kecapean, dan itu menjadi evaluasi untuk kerja berikutnya, "Jadi harus di rekrut orang orang yang kuat jasmani rohani",ungkapnya.
Karena pekerjaan yang sulit Pak Hasan kerap manyosialisasikan tentang manajemen logistik, dimana perbekalan air minum harus cukup agar tak mudah dehidrasi. Diakuinya pengalaman pertama sebelum penarikan kabel harus berjalan sepanjang 3 kilometer, namun semua itu dihadapinya. Pesan Pak Hasan untuk para pekerja Kereta Cepat agar sebelum bekerja sarapan terlebih dahulu, istirahat yang cukup serta bekerja dengan hati agar kualitas kerja terus terjaga.
Komentar Via Facebook :