Polemik mundurnya Andi Buchari, antara Mission Complete dan Mosi tidak Percaya
.jpeg)
Dalam wawancara dengan salahsatu media, Andi Buchori menyatakan bahwa dirinya sudah melakukan "Tugas berat", Sumber foto : Net
PEKANBARU, RANAHRIAU.COM- Alasan mundurnya Andi Buchori dari Bank Riau Kepri masih menimbulkan seribu tanda tanya, Meski info pengunduran diri Andi Buchori selaku Direktur Utama Bank Riau Kepri sudah tersebar dikalangan masyarakat sejak kamis kemarin, Namun alasan pengunduran dirinya masih menimbulkan seribu tanda tanya.
Dalam wawancara dengan salahsatu media, Andi Buchori menyatakan bahwa dirinya sudah melakukan "Tugas berat". Dilansir dari goriau.com (02/06/2023), Tugas berat yang dimaksudkan adalah berhasil memimpin konversi BRK Konvensional menjadi Bank Umum Syariah (BUS) yang telah diselesaikannya pada tahun lalu. "Alhamdulillah, kan tugas berat dari pemegang saham untuk memimpin konversi BRK Konvensional menjadi Bank Umum Syariah (BUS) telah tuntas saya laksanakan pada Agustus 2022 lalu," ujarnya.
Selain itu, Andi juga beralasan sudah melaksanakan beberapa hal yang penting, mendasar dan strategis, seperti corporate strategic Plan BRKS sebagai Bank Syariah yang telah disusun lengkap pada masa kepemimpinannya, termasuk detil instruksi pelaksanaannya kepada seluruh jaringan kantor. "BRK sudah memasuki kultur baru sebagai Bank Syariah yang bertaja I-SHARE yang terus disosialisasi untuk mencapai implementasi, dan dibuktikan pada akhir 2022 lalu dengan kinerja bank yang baik, pada RUPS 4 Mei 2023 lalu juga telah disahkan dividen untuk pemegang saham yang meningkat 11% dibanding tahun 2022," paparnya.
Sementara itu dari Direksi Bank Plat Merah tersebut ternyata masih belum tahu alasan yang jelas kenapa Andi Buchari mengundurkan diri, hal ini disampaikan oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen, Fajar Restu Febriansyah pada keterangannya kepada wartawan, Kamis (01/06/2023), Fajar mengatakan masih belum mengetahui alasan Andi Buchari mundur dari jabatannya. "Benar dia mengundurkan diri, Kita tidak tahu apa alasan Beliau mundur, kita hanya menganggap itu hal biasa dan hak seseorang untuk mundur dari suatu jabatan", sebutnya.
Pengamat Ekonomi Riau, Viator Butar-butar kepada wartawan mengatakan dirinya merasakan adanya masalah internal di Bank Plat Merah ini, dan hal ini juga pernah terjadi sebelumnya," Saya meyakini ada masalah internal BRKS. Bahkan ini dulu pernah terjadi pada masa Erzon (Mantan Dirut Bank Riau, red), ada leadership style dan performa yang kurang pas, sehingga ada resistensi atau penolakan berjamaah dari kalangan pimpinan menengah ke bawah. Agaknya hal sedemikian terjadi di BRKS akhir akhir ini", paparnya.
Lebih lanjut pria yang akrab dipanggil dengan sebutan Bang Viator ini mengatakan sikap kurang pekanya Dewan Komisaris dan Gubernur juga bisa menjadi faktor ketidakharmonisan ini, "Dewan Komisaris Dan Gubernur nampaknya kurang peka dan gagal menyikapi sehingga gejolak internal itu memuncak dan memaksa Dirut mundur. Ini hanya spekulasi saya berdasar spotted info yang saya dapat, plus pengalaman lalu dirut rekrutmen eksternal BRK" sebutnya.
Senada dengan Pernyataan Bang Viator, salah seorang Narasumber yang juga merupakan bagian dari Bank Riau Kepri juga menyampaikan hal yang serupa, Narasumber yang tidak mau disebutkan namanya ini mengatakan ketidakharmonisan antara Andi Buchari dengan para petinggi di Bank Riau Kepri ini bahkan menimbulkan Mosi tidak percaya yang dibuat oleh para petinggi bank tersebut, "Sampai hari Rabu kemaren sudah ada kurang lebih 50 pejabat BRKS yang menandatangani mosi tidak percaya," ujarnya.
Ketika penulis minta tanggapan terkait dengan keterangan Narasumber tersebut ke Viator, dengan bahasa gurauan ia juga sudah mendengar adanya info seperti itu,"Kudengar gerakan rame-rame dari bawah tuh, Kerja berat tak jelas hasil dan imbalan mungkin (dari kacamata bawahan), Itulah yang dulu pernah terjadi pada masa kepemimpinan Erzon. Mungkin hanya di BRK pegawai berani Mosi pimpinan. Di perusahaan lain, Pegawai seperti itu langsung dipecat", kelakarnya.
Komentar Via Facebook :