Perusahaan Sediakan Fasilitas Air Bersih

Warga Bangsal Aceh Dumai Menduga Udara Sekitar Tercemar

Warga Bangsal Aceh Dumai Menduga Udara Sekitar Tercemar

Ilustrasi (net)

DUMAI, RanahRiau.com - Warga yang tinggal di Kelurahan Bangsal Aceh, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau, menduga PT Meridan Sejati Surya Plantation (First Resources Group) telah melakukan pencemaran udara. Tentunya, udara yang tidak sehat berakibat buruk terhadap lingkungan sekitar.
 
Hal itu dikatakan, Ketua RT05 Sulan kepada GoRiau.com (GoNews Grup), Senin (30/1/2017). Sejak perusahaan tersebut berdiri setahun yang lalu, warga di Jalan Sidodadi RT05 mengeluhkan air hujan yang biasa ditampung untuk kebutuhan mencuci dan kakus, tidak bisa digunakan lagi.

"Debu yang keluar dari cerobong asap diduga telah menyebar diudara sehingga turun ke atap rumah warga. Akibatnya, air hujan yang turun berwarna hitam dan kotor, sehingga tidak bisa digunakan," ujarnya, dimana warga pun harus membeli air bersih untuk kebutuhan minum sehari-hari yang mengeluarkan biaya cukup besar.

Dikatakannya, perihal air bersih sebelumnya pernah dibicarakan dengan pihak perusahaan, namun belum ada kepastian hingga saat ini. Akibatnya, warga sekitar mengklaim kalau perusahaan tidak komitmen dalam menyediakan fasilitas air bersih untuk kebutuhan warga sekitar.

"Sudah kewajiban perusahaan untuk menyediakan air bersih. Karena itu sudah komitmen perusahaan kepada warga disekitar operasionalnya. Kita berharap ada jalan keluar dari permasalahan warga dari pihak perusahaan," katanya.

Ditempat terpisah, Humas PT Meridan Sejati Surya Plantation (First Resources Grup) saat dikonfirmasi mengatakan, dalam waktu dekat ini akan mempersiapkan fasilitas air bersih untuk warga sekitar operasional perusahaan. Ia juga mengakui, fasilitas air bersih tersebut sudah ada, namun kran air yang sudah dipasangkan tersebut sempat hilang.

"Sebenarnya kita sudah mempersiapkan tiga kran, agar masyarakat bisa mengambil air bersih tepat di depan pagar milik perusahaan. Setelah sudah bisa digunakan kita akan laporkan pada Pak Lurah. Sehingga nantinya bersama-sama bisa dicek keberadaan fasilitas air bersih yang sudah kita sediakan," bebernya.

Dirinya juga mengklaim, bahwa pihak perusahaan telah mematuhi kepatuhan lingkungan sesuai dengan standar yang ada. Perusahaan secara rutin melakukan pengecekan pengujian udara dan hasil pengujian udara sudah sesuai dengan standar yang ada.

"Pengecak udara pun dilakukan oleh lembaga yang berkompeten untuk melakukan hal tersebut. Kita berusaha semaksimal mungkin tidak melakukan pencemaran, karena kita sendiri pun punya standar operasional. Kalau fasilitas air bersih sudah kita sediakan, hanya tinggal kapan beroperasi saja," jelasnya.




(GoRiau.com)

Editor : Abdul
Komentar Via Facebook :