Nilai Jual Sagu Meranti Masih Sangat Rendah

Nilai Jual Sagu Meranti Masih Sangat Rendah

PEKANBARU, RanahRiau.com - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Muhibul Basyar mengakui sagu unggulan dari Kabupaten Kepulauan Meranti hanya dijual dengan harga Rp2 ribu per kilogram sehingga dinilai belum menyejahterakan petani setempat.

"Sagu dari Kabupaten Kepulauan Meranti mempunyai kualitas bagus, namun ada yang hanya dihargai Rp2 ribu per kilogramnya. Padahal di kawasan tersebut sagu unggulan Riau berasal," kata Kepala  Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Muhibul Basyar di Pekanbaru, Senin.

Muhibul mengatakan, produksi sagu Riau cukup besar mencapai 246.000 ton per tahun dari tiga kabupaten, yakni Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir dan Bengkalis. Namun besarnya produksi tidak menentukan kesejahteraan petani penghasil sagu di kawasan setempat.

Muhibul menyimpulkan, petani sagu di Riau harus diberi penyuluhan teknologi sebagai alternatif memproduksi dan disediakan pasar tertentu sebagai tempat penyaluran hasil produksi.

"Perbedaan harganya terlalu jauh. Ini menjadi cacatan Disbun beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait persoalan memproduksi juga harus dipikirkan," katanya.

Menurut pengamatannya, hasil sagu yang dibeli murah Rp2 ribu per kilogram (kg) dari Meranti ini diolah kembali di Cirebon dengan harga jual Rp6 ribu per kg. Lalu, sesampainya di pasar kuliner Jakarta, sagu tersebut bisa dijual hingga Rp19 ribu.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau Darmansyah menyebutkan, keunggulan sagu jika dijadikan alternatif pemenuhan karbohidrat.

Ia menilai, komoditas ini dapat  dijadikan opsi dalam meningkatkan ketahanan pangan mengingat Riau masih menyuplai 70 persen sumber karbohidrat beras dari provinsi tetangga.

Ia mengatakan, masyarakat perlu mengetahui kedepannya sagu sudah diolah dalam beraneka ragam produk, baik makan modern maupun tradisional, disesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

"Jadi ke depan, produk dari sagu ini sudah sangat beraneka ragam ada sagu kelapa, sagu ikan, dicampurkan dengan olahan makanan lainnya," kata Darmansyah.

Dengan begitu, kata dia, jika tingkat konsumsi sagu kian meningkat maka sebagai kawasan penghasil sagu, Riau, harus menjadi percontohan provinsi lain untuk menggiatkan produksi bahan pangan ini. (Ant)

Editor : Abdul
Komentar Via Facebook :