Ramadhan History

Tuan Guru Sapat, Tapak Sejarah Ulama Banjar di Indragiri

Tuan Guru Sapat, Tapak Sejarah Ulama Banjar di Indragiri

TEMBILAHAN, RanahRiau.com - Syekh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad 'Afif bin Mahmud bin Jamaluddin Al-Banjari. Dilahirkan pada tahun 1857 di Kampung Dalam Pagar Martapura Kalimantan Selatan.

Syekh Abdurrahman Siddiq atau lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Sapat, merupakan cicit dari ulama ternama etnis Banjar, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.

Saat baru berusia 3 bulan, ibunda Abdurrahman Siddiq meninggal dunia. Ia pun kemudian dirawat kakek dan neneknya. Sang kakek merupakan ulama bernama Mufti H Muhammad Arsyad. Namun baru diusia setahun, sang kakek meninggal.
 
Maka Abdurrahman Siddiq pun tumbuh dewasa hanya bersama neneknya, Ummu Salamah.

Abdurahman Siddiq melakukan perjalanan menuntut ilmu ke Padang, Sumatera Barat. Setelah menyelesaikan pendidikan di Padang pada 1882, ia masih haus ilmu dengan belajar ke Kota Makkah pada tahun 1887.

Tuan guru diangkat oleh Sultan Mahmud Shah (Raja Muda) sebagai Mufti Kerajaan Indragiri 1919-1939 berkedudukan di Rengat dan mengabdikan diri di Kerajaan Indragiri.

Syekh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad 'Afif dikenal sebagai Pujangga dan Sastrawan yang semasa hidupnya mengarang sejumlah buku sasta dan agama.

Tuan guru telah menulis karyanya berupa kumpulan puisi berjudul Syair Ibarat Khabar Kiamat yang diterbitkan oleh Ahmadiyah Press Singapura tahun 1915. Beberapa syair sangat kritis dalam nuansa religius.

Selain itu, karya tulis lainnya yang sudah dibuat oleh Abudrahman Siddiq Al Banjari diantaranya, Fathu al'Alim fi Tartib al Ta'lim, Risalah 'Amal Ma'rifah, Majmu' al Ayah wa al Hadist fi fada-il al ilmi wa al 'ulama wa al Muta'allimin wa al Mustami'in, Kitab Asrar al Salat min Uddat al Kutub al Mu'tamadah, Risalah Syajaroh al Arsyadiyah, Tazkirah li Nafsi wa li Amtsali, Kitab al Fara-id, Sejarah Perkembangan Islam di Kerajaan Banjar, Bay'u al Hayawan li al Kafirin dan 'Aqaid al Iman.

Peninggalan Syekh Abdurrahman yang terkenal adalah Masjid Al Hidayah yang dibangun sendiri pada tahun 1927 terletak di Parit Hidayat, Sapat, Kecamatan Kuindra, Indragiri Hilir. Masjid ini berarsitektur khas pada atap dan berada 200 meter dari makamnya.

Ketokohan Abdurrahman Siddiq Al Banjari bukan hanya dikenal oleh masyarakat Inhil namun juga hingga ke mancanegara seperti Malaysia dan Singapura. (GoRiau.com)

Editor : Abdul
Komentar Via Facebook :