Penyuka sesama Jenis, kedatangan Calum Scott di Bumi Lancang kuning ditentang
Pekanbaru, RanahRiau.com- Konser musik yang bertajuk Do Festival, The Biggest Music Festival in Sumatera. menghadirkan sejumlah musisi ternama baik musisi lokal maupun internasional. Acara tersebut akan berlangsung di tempat rekreasi Alam Mayang, Sabtu (03/11). Salah satu artis Internasional adalah Calum Scott, penyanyi yang tengah naik daun dan memulai karirnya di Britain's Got Talent oada tahun 2015.
Berbagai pihak menduga acara musik tersebut bertujuan untuk mengkampanyekan gerakan Lesbian, Gay, Bisexsual, Transgender (LGBT). Dugaan tersebut semakin kuat karena artis utamanya Calum Scott diduga adalah seorang Gay. Calum Scott memang terang-terangan mengakui kalau dirinya memiliki orientasi seksual menyimpang dan menyukai sesama jenis.
Seperti yang dikatakan oleh Panglima Front Pembela Bumi Lancang Kuning, Khalid Tobing, pihaknya juga telah mendengar kabar terkait dugaan tersebut. Untuk itu pihaknya saat ini tengah melakukan investigasi dan mengawasi jalannya acara. "Anggota kita sudah di sana untuk mengawasi jalannya acara agar sesuai koridor," sebut Khalid pada Sabtu (3/11/2018).
Khalid mengatakan bahwa LGBT sangat bertentangan dengan agama Islam dan budaya Melayu di Riau. Untuk itu ia mengajak kepada lembaga terkait untuk ikut mengawasi jalannya kegiatan.
Sementara itu Ketua FPI Kota Pekanbaru, Ustadz Al Husnie Thamrin menduga ada ormas yang membekingi acara tersebut. "Mohon waktu dan tenaga untuk menghadang dan membatalkan acara terbesar LBGT di Pekanbaru ,ada ormas yg memback up. Sebelum bencana akan menyusul di bumi melayu Pekanbaru, Riau," cuitnya singkat melalui Whatsapp Messenger.
Reporter : Hafiz/Hr
Berbagai pihak menduga acara musik tersebut bertujuan untuk mengkampanyekan gerakan Lesbian, Gay, Bisexsual, Transgender (LGBT). Dugaan tersebut semakin kuat karena artis utamanya Calum Scott diduga adalah seorang Gay. Calum Scott memang terang-terangan mengakui kalau dirinya memiliki orientasi seksual menyimpang dan menyukai sesama jenis.
Seperti yang dikatakan oleh Panglima Front Pembela Bumi Lancang Kuning, Khalid Tobing, pihaknya juga telah mendengar kabar terkait dugaan tersebut. Untuk itu pihaknya saat ini tengah melakukan investigasi dan mengawasi jalannya acara. "Anggota kita sudah di sana untuk mengawasi jalannya acara agar sesuai koridor," sebut Khalid pada Sabtu (3/11/2018).
Khalid mengatakan bahwa LGBT sangat bertentangan dengan agama Islam dan budaya Melayu di Riau. Untuk itu ia mengajak kepada lembaga terkait untuk ikut mengawasi jalannya kegiatan.
Sementara itu Ketua FPI Kota Pekanbaru, Ustadz Al Husnie Thamrin menduga ada ormas yang membekingi acara tersebut. "Mohon waktu dan tenaga untuk menghadang dan membatalkan acara terbesar LBGT di Pekanbaru ,ada ormas yg memback up. Sebelum bencana akan menyusul di bumi melayu Pekanbaru, Riau," cuitnya singkat melalui Whatsapp Messenger.
Reporter : Hafiz/Hr
Komentar Via Facebook :