Sungai Siak Riwayatmu Kini

Sungai Siak Riwayatmu Kini

SIAK, RanahRiau - Banyak jasa yang telah diberikan sungai ini. Sungai terpanjang dan terdalam di bumi Melayu Riau. Sungai ini melintasi lima Kabupaten/Kota, dengan panjang diperkirakan lebih dari 500 km, dan lebar rata-rata 100-150 meter serta kedalaman mulai dari 20 meter sampai ke tingkat kedalaman yang tak bisa diukur.

Dibalik ketenangan, sungai yang tak bisa lepas dari perjalanan sejarah Kesultanan Siak Sri Indrapura ini memiliki citra eksotikanya tersendiri. Hutan bakau & ragam tanaman yang menghias  sepanjang bibir sungai menampilkan panorama yang khas.

Bagai danau yang memanjang, kapal-kapal besar pun bebas melayarinya.Transportasi sungai pun berkembang pesat. Sungai yang dilingkupi banyak misteri ini sejak dulu memang sudah menjadi urat nadi ekonomi bagi daerah-daerah yang dilintasinya. Dari Pekanbaru hingga ke Dumai, dari Malaka sampai Batam, bisa ditempuh melalui jalur ini. Puluhan bahkan ratusan ribu wargasejak Kota Pekanbaru, Rohul, Kampar, Siak, hingga Bengkalismenggantungkan pencahariannya dari keberadaan sungai ini.

Di Provinsi Riau ada tiga sungai besar lainnya, yaitu Sungai Rokan di utara, Sungai Kampar di tengah dan Sungai Indragiri di bagian selatan. Di antara keempat sungai yang berhulu di kaki Bukit Barisan dan bermuara di bibir Selat Melaka, tapi Sungai Siak lah yang paling strategis secara ekonomis.

Tiga anak sungai utama bermuara di hulu Sungai ini, yaitu Sungai  Tapung Kiri dan Tapung Kanan dan Sungai Mandau.Saat ini beragam industri terus bertumbuh di sepanjang DAS Siak. Industri besar, menengah maupun kecil  mulai dari industri minyak, industri pengolahan, sawmill, hingga bubur kertas.Erosi di hulu akibat penebangan hutan, kegiatan pertambangan dan konversi hutan menciptakan kerusakan lingkungan yang parah. Alhasil, limbah industri kini memekatkan  warna sungai dan mencemarinya.

Jauh berbeda dengan era 70-an tatkala air masih jernih, potensi ikan yang luar biasa itu kini jauh menurun drastis. Berton-ton udang dan ikan sepanjang satu dasawarsa ini sering ditemukan mati mengambang di Sungai Siak akibat pencemaran. Tanpa pilihan, banyak penduduk sepanjang DAS pun masih memanfaatkan air sungai untuk MCK,  bahkan  digunakan untuk kebutuhan air minum.Limbah rumah yang kini berhamburan ke sungai turut memperparah kondisi ini. Padahal, sungai ini juga dijadikan bahan baku air untuk diolah menjadi air minum oleh PDAM Tirta Siak.(Luthz)

 

Editor : Ahnof
Komentar Via Facebook :

BERITA TERKAIT :