Mubes IPMM Pekanbaru XXIII: Dari Mengkirau, Semangat Perubahan itu kembali Menyala!

Mubes IPMM Pekanbaru XXIII: Dari Mengkirau, Semangat Perubahan itu kembali Menyala!

Foto: Ist

Mahasiswa Mengkirau Tegaskan Diri Sebagai Agen Perubahan dan Pengabdian

PEKANBARU, RANAHRIAU.COM– Di tengah derasnya arus pragmatisme mahasiswa masa kini, Ikatan Pelajar Mahasiswa Mengkirau (IPMM) Pekanbaru membuktikan bahwa idealisme belum mati.

Melalui Musyawarah Besar (Mubes) ke-XXIII yang digelar di MDTA Al-Furqon, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Ahad (5/10/2025), semangat perubahan kembali menggema dari anak-anak muda asal Desa Mengkirau, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, diikuti menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mahasiswa yang menggugah semangat juang para peserta.

Dalam suasana penuh kekeluargaan, hadir para alumni, kader, dan tokoh muda Mengkirau yang turut memberi warna pada forum tertinggi organisasi tersebut.

Jangan Cuma Bangga Kumpul, Tapi Tak Ada Manfaatnya!

Nada tegas itu keluar dari Dasuki, SH., MH., alumni IPMM yang juga mantan Ketua IPMM Pekanbaru periode 2009–2011.

Dalam arahannya, ia menekankan bahwa mahasiswa hari ini tidak boleh kehilangan arah dan idealisme.

“Mahasiswa punya tugas besar dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi — pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

"IPMM harus hadir sebagai solusi bagi masyarakat, bukan sekadar tempat kumpul tanpa manfaat,” tegas Dasuki di hadapan peserta Mubes.

Ia juga mengingatkan, IPMM lahir di era reformasi. Maka, semangat perubahan dan keberanian menyuarakan kebenaran harus tetap hidup di dada setiap kadernya.

IPMM, Wadah Kader yang Mengabdi di Lapangan

Sejak berdiri tahun 1997, IPMM Pekanbaru telah melahirkan banyak kader yang kini berkiprah di berbagai bidang.

Dari ASN, dokter, guru, perawat, pengacara, hingga aktivis sosial, semuanya pernah belajar tentang makna kepemimpinan, pengabdian, dan kebersamaan di IPMM.

Ketua demisioner M. Dika Syafrizal menegaskan pentingnya mahasiswa untuk tidak menjadi “kupu-kupu” — kuliah pulang, kuliah pulang — tanpa pengalaman organisasi.

“Lewat IPMM kita belajar kepemimpinan secara gratis. Di sini kita belajar menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Itu nilai yang tak bisa didapat dari bangku kuliah,” ujar Dika.

Fajrul Hakim Terpilih, Janji Lanjutkan Gerakan Kebaikan

Mubes IPMM Pekanbaru ke-XXIII juga menjadi momentum regenerasi kepemimpinan.

Secara musyawarah mufakat, forum memilih Fajrul Hakim sebagai Ketua IPMM Pekanbaru periode berikutnya.

Dalam sambutannya, Hakim menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk melanjutkan semangat juang para pendahulu.

“Alhamdulillah wa Innalillah, saya siap membawa IPMM Pekanbaru ke arah yang lebih baik.

"Kita akan teruskan program yang sudah berjalan, dan evaluasi yang belum maksimal. Mohon dukungan dari semua pihak,” ungkapnya penuh optimisme.

Dari Mengkirau untuk Indonesia

Lebih dari sekadar wadah silaturahmi, IPMM Pekanbaru terus menunjukkan eksistensinya melalui berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.

Mulai dari peringatan hari besar Islam, santunan anak yatim, hingga kegiatan tahunan halal bihalal di kampung halaman dengan menghadirkan ustaz kondang dari Riau.

Semua agenda itu menjadi bukti bahwa organisasi ini tidak hanya hidup di ruang diskusi, tetapi juga hadir nyata di tengah masyarakat.

Doa untuk Negeri

Mubes IPMM Pekanbaru XXIII ditutup dengan doa bersama untuk kebaikan kampung halaman Mengkirau dan bangsa Indonesia.

Di tengah kesederhanaan acara, tersimpan semangat besar untuk terus berbuat bagi tanah kelahiran dan negeri ini.

Dari sebuah desa kecil di kepulauan, suara mahasiswa Mengkirau terus menyala — membawa pesan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari semangat kecil yang tulus.

Dan IPMM Pekanbaru kembali membuktikan, bahwa idealisme mahasiswa bukan sekadar kenangan masa lalu — tapi masih hidup, berdenyut, dan siap melahirkan pemimpin masa depan.

Editor : RRMedia
Komentar Via Facebook :