Lawan Abrasi: Riau Genjot Rehabilitasi Mangrove! 5.858 Hektare jadi Target, Inhil Jadi Garda Depan

Lawan Abrasi: Riau Genjot Rehabilitasi Mangrove! 5.858 Hektare jadi Target, Inhil Jadi Garda Depan

PEKANBARU, RANAHRIAU.COM– Pesisir Riau kini berada di titik rawan. Abrasi yang kian menggila mengancam ribuan hektare kebun kelapa masyarakat. Pemerintah tak mau tinggal diam.

Melalui program Mangroves for Coastal Resilience (M4CR) yang didukung pendanaan Bank Dunia dan dijalankan bersama Kementerian Kehutanan, rehabilitasi mangrove besar-besaran pun digesa.

Targetnya tak main-main: 5.858 hektare mangrove ditanam sepanjang 2024 hingga 2027.

“Pada tahun 2024, kami sudah melakukan penanaman mangrove di Kabupaten Inhil seluas 1.683 hektare. Itu tersebar di tujuh kecamatan, 18 desa, dan melibatkan 56 kelompok masyarakat,” ujar PPIU Manager M4CR Provinsi Riau, Arif Fahrurozi, tegas, Jumat (03/10/2025).

Inhil Garda Terdepan
Inhil memang punya mangrove terluas di Riau. Di Desa Kuala Selat saja, penanaman sudah dilakukan seluas 124 hektare pada 2024. Tahun 2025 ditargetkan bertambah 325 hektare lagi. Menariknya, lokasi tanam berada di bekas kebun kelapa masyarakat.

Namun ancaman abrasi masih mengintai. Sedikitnya 5 ribu hektare kebun kelapa di Kuala Selat berada dalam kondisi “harap-harap cemas”. Satu gelombang besar bisa saja menghapus kebun yang jadi sumber hidup warga.

“Karena itu program rehabilitasi mangrove harus dikebut. Mangrove bukan hanya pohon, tapi benteng alami penyelamat kampung,” tegas Arif.

Mangrove, Benteng Alami Pesisir
Meski program ini belum langsung memberi hasil instan, dalam kurun waktu lima tahun mangrove akan tumbuh kokoh. Akar-akar bakau menjadi perangkap sedimen, membentuk benteng alami yang mematahkan ombak.

“Kalau kita menanam mangrove sedini mungkin, maka generasi berikutnya yang akan menikmati perlindungan alamnya. Mari tanam mangrove sekarang dan cintai mangrove selamanya,” ajak Arif.

Editor : RRMedia
Komentar Via Facebook :