Fitch Nilai Peringkat Nasional jangka Panjang BRK Syariah dengan Outlook Stabil

Foto: Ist
PEKANBARU, RANAHRIAU.COM- Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) di ‘A(idn)’. Outlooknya Stabil.
Dilansir dari portal online mediaasuransinews.co.id, Fitch juga telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Pendeknya di ‘F1+(idn)’.
“Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu (23/08/2025).
Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara yang sama.
Berdasarkan skala Peringkat Nasional dari Fitch, peringkat ini ditetapkan terhadap risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara atau serikat moneter yang sama.
Untuk profil likuiditas yang tergolong kuat, “+” ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.
Peringkat Nasional Jangka Panjang BRK Syariah didukung oleh dukungan pemerintah dan profil kredit standalone-nya.
Fitch memperkirakan kemungkinan yang moderat bahwa bank akan menerima dukungan luar biasa dari pemerintah Indonesia (BBB/Stabil), jika diperlukan.
Pada akhir tahun 2024, kepemilikan bank terdiri dari 42,9% oleh pemerintah Provinsi Riau dan 0,99% oleh pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, dengan sisa saham yang dimiliki oleh berbagai pemerintah kota dan kabupaten di kedua provinsi tersebut.
Penilaian profil kredit standalone dari Fitch mempertimbangkan skala usaha BRK Syariah yang kecil, dengan fokus memberikan kredit kepada pegawai negeri dan pelaku usaha lokal di provinsi asalnya, yang telah menunjukkan kinerja keuangan yang memuaskan sepanjang berbagai siklus ekonomi.
Rasio Modal Inti Utama (CET 1) bank sebesar 20,1% pada akhir tahun 2024 lebih rendah dibandingkan rata-rata bank regional kecil yang diperingkat, yaitu 33%.
Profil pendanaan bank juga menghadapi beberapa variasi musiman dan risiko konsentrasi.
Fitch mengira bahwa pemerintah memiliki kapasitas yang signifikan untuk mendukung bank-bank di Indonesia, mengingat ukuran sistem perbankan yang kecil dan salah satu rasio aset perbankan terhadap PDB terendah di antara negara-negara pembanding lain secara global.
Namun, hal ini diimbangi oleh tingginya proporsi aset sistem perbankan yang kemungkinan besar akan bergantung pada dukungan pemerintah selama periode tekanan sistemik.
BRK Syariah menjalankan peran penting di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, berfungsi sebagai bendahara pemerintah daerah serta mendukung pembangunan daerah melalui penyaluran kredit kepada pegawai negeri, pelaku usaha lokal, dan program yang didukung pemerintah.
“Hal ini memperkuat pandangan kami bahwa dukungan luar biasa dari pemerintah pusat akan diberikan jika diperlukan.
Namun, kemungkinan dukungan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan bank-bank yang lebih besar dalam sistem perbankan karena kepentingan BRK Syariah yang terbatas secara sistemik, dengan hanya 0,2% dari total aset perbankan per akhir Maret 2025.”
Komentar Via Facebook :