Ketemu Kutu di Oktober 2024, Pemuda ini dapat penghargaan dari Meta
.jpeg)
Foto: ist
RANAHRIAU.COM- Seorang peneliti keamanan siber bernama Ben Sadeghipour, diberi hadiah sebesar 100.000 dollar AS atau setara dengan kurang Lebih Rp. 1,6 M oleh Meta.
Sadeghipour menemukan celah keamanan serius di Facebook. Ia melaporkan "kutu" atau bug tersebut pada Oktober 2024.
Dalam laporannya ia menceritakan menemukan adanya kerentanan yang memungkinkan eksekusi perintah pada server internal Facebook.
Kerentanan ini ditemukan saat Sadeghipour menganalisis platform iklan Facebook. Bug tersebut berasal dari kelemahan di peramban Chrome yang kemudian menjalar dan berujung pada akses langsung ke server internal Facebook.
Sadeghipour menjelaskan, celah itu memberikan potensi kendali penuh atas server tersebut, termasuk akses ke infrastruktur internal yang sensitif.
Meta pun langsung menanggapi laporan Sadeghipour. Perusahaan membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk memperbaiki bug tersebut setelah mendapat laporan.
Sebagai bentuk apresiasi, Meta memberikan hadiah dalam program bug bounty sebesar 100.000 dollar AS atau Rp 1,6 miliar kepada Sadeghipour.
“Asumsi saya adalah bahwa ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk segera diperbaiki karena menyangkut infrastruktur internal perusahaan,” tulis Sadeghipour dalam laporannya kepada Meta.
Ia juga diminta oleh perusahaan untuk tidak melanjutkan pengujian lebih lanjut selama proses perbaikan berlangsung. Bug tersebut ditemukan pada salah satu server yang digunakan Facebook untuk membuat dan menayangkan iklan.
Server ini rentan terhadap eksploitasi menggunakan Chrome, yang memungkinkan peretas dapat berinteraksi langsung dengan server internal. “Platform periklanan daring sering menjadi target menarik karena kompleksitas proses di balik pembuatan iklan, baik berupa video, teks, atau gambar,” kata Sadeghipour, dikutip KompasTekno dari Tech Crunch, Selasa (21/1/2025).
Kerentanan serupa mungkin ditemukan pada platform iklan lain yang memiliki sistem serupa. Juru bicara Meta, Nicole Catalano, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut namun tidak memberikan komentar lebih lanjut
Komentar Via Facebook :