Rumah yang Tak terdampak kebakaran, Warga Palisades Hadapi Bencana Tanah Longsor

Ancaman rumah terbelah karena tanah longsor setelah kebakaran LA (instagram.com/bellahadid))
LOS ANGELES, RANAHRIAU.COM- Penanganan kebakaran Los Angeles saat ini masih jadi fokus utama oleh pihak-pihak terkait.
Kebakaran yang mulai terjadi Selasa (07/01) itu setidaknya telah menghancurkan lebih dari 13.00 bangunan, sedikitnya 27 orang meninggal dunia dan 18 orang dilaporkan hilang.
Setelah menghadapi kobaran api, kini rumah-rumah yang selamat di Palisades mengalami ancaman tanah longsor dan bisa sewaktu-waktu merobohkan rumahnya.
Cerita warga Palisades yang rumahnya terbelah dua
Stephen Edwards, seorang komposer musik yang tinggal di Pacific Palisades harus kehilangan satu rumahnya dari kejadian kebakaran sejak minggu lalu itu.
Di area yang sama, ia memiliki rumah lain namun kini juga mengalami masalah lain, yaitu tanah longsor.
Sekitar seminggu lalu, Edwards melaporkan jika rumahnya terbelah menjadi dua karena tanah longsor.
Tanah longsor ini sebenarnya bukan hal baru yang terjadi setelah kebakaran.
Kebakaran ekstrim yang terjadi dengan skala besar di Los Angeles itu telah membuat tanah tak stabil.
Akibatnya, tanah longsor jadi salah satu akibat yang muncul setelah kebakaran.
Alasan kenapa terjadi tanah longsor setelah kebakaran dahsyat di suatu wilayah
Farshid Vahedifard, seorang profesor dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan di Universitas Tufts menyatakan jika bencana yang mungkin terjadi selanjutnya adalah aliran puing-puing dan tanah longsor.
“Vegetasi, khususnya akar tanaman, membantu menahan tanah unutk tetap berada di tempatnya,” kata Vahedifar.
Namun setelah terjadi kebakaran, tanah di atasnya akan menjadi lebih gembur dan bisa bergerak lebih bebas.
Permasalahan abu yang menumpuk juga membuat air susah masuk ke dalam tanah, sehingga volume air di atasnya juga akan menjadi tinggi.
Seiring berjalannya waktu, air akan membentuk jalurnya sendiri dan membentuk aliran untuk menjadi jalan bagi sisa-sisa kebakaran hingga puing-puing bangunan meluncur ke bawah.
Vahedifard juga menambahkan kondisi geologi California Selatan yang memiliki lereng dalam yang terdiri dari sedimen lepas akan membuatnya lebih berisiko menghadapi tanah longsor ini.
“Kondisi ini membuat kawasan tersebut rentan terhadap tanah longsor dan aliran puing, terutama jika ada pemicu eksternal seperti kebakaran hutan,” ujarnya.
Kejadian tanah longsor hingga membuat rumah terbelah di Palisades jarang terjadi
Tanah longsor setelah terjadinya kebakaran, biasanya melewati proses selama beberapa tahun.
Kejadian yang dialami Edwards disebut relatif jarang terjadi karena kondisi api yang bahkan masih berkobar dan belum bisa dipadamkan sepenuhnya.
Vahedifard menjelaskan bahwa tanah longsor setelah kebakaran juga dipicu dengan adanya air, termasuk jika terjadi hujan di area tersebut.
Mengingat California Selatan curah hujannya sedikit sejak Mei tahun lalu, air pemicu tanah longsor kali ini berasal dari proses pemadaman dari petugas pemadam kebakaran.
Tanah longsor akan menjadi perhatian utama setelah berhasil memadamkan api
Adam VanGerpen, kapten Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles, mengatakan tanah longsor di bekas kebakaran akan menjadi kekhawatiran utama.
Ditambah jika musim hujan telah memasuki California dengan curah air yang tinggi.
“Rumah-rumah yang berada di bekas luka bakar pasca kebakaran adalah yang paling rawan, paling rentan terjadi longsor atau aliran puing di sekitarnya,” kata VanGerpen.
“Kita harus waspada, kita harus memberitahu pemilik rumah untuk tetap waspada,” imbuhnya.
“Dan kita juga harus meminta ahli geologi keluar dan melakukan sampel tanah serta penelitian dan memastikan bahwa tanahnya stabil,” ujarnya.
Komentar Via Facebook :