Strategi Khas yang Bakal Dijalankan Kluivert Bersama Garuda, Begini Cerita sang Meneer Belanda Itu K

Potret pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert saat berada di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Senin, 13 Januari 2025. (Instagram.com/@patrickkluivert9)
JAKARTA, RANAHRIAU.COM- Pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert menjadi perbincangan hangat publik Tanah Air usai diperkenalkan secara resmi oleh PSSI dalam jumpa pers di Jakarta, Ahad (12/01/2025).
Sebagian penggemar King Indo (julukan Timnas Indonesia) di media sosial (medsos) maupun di warung kopi, memprediksi Kluivert akan banyak menerapkan filosofi permainan khas Belanda.
Bersama Tim Garuda, Kluivert akan melakoni 4 laga sisa di ajang Kualifikasi Round 3 Piala Dunia 2026. Terdekat, Timnas Indonesia akan bertandang ke Australia pada 20 Maret 2025 mendatang.
Persaingan antara Indonesia dengan Australia pun tergolong ketat, karena kedua negara itu hanya memiliki selisih 1 poin.
Klasemen sementara menunjukkan, Australia berada di atas Indonesia pada peringkat ke-2 dengan raihan 7 poin, sementara King Indo bertengger di posisi ke-3 dengan 6 poin.
Terkait hal ini, Kluivert dengan percaya diri menyebut dirinya akan menerapkan strategi jitu kala dirinya masih menjadi asisten pelatih Louis van Gaal di Timnas Belanda.
"Saat saya jadi asisten pelatih LVG (Louis van Gaal) di Timnas Belanda tahun 2014, saya memainkan strategi khas yang jitu diterapkan saat ini," tutur Kluivert dalam sesi jumpa pers di Hotel Mulia, Jakarta, Ahad (12/01).
Lantas, strategi permainan seperti apa yang akan diterapkan Kluivert untuk para punggawa Garuda?
Kluivert: Bukan Bertahan, tapi Menyerang!
Dalam kesempatan yang sama, Kluivert berseloroh dirinya tidak ingin membuat para pemain Garuda cenderung bertahan dan menunggu bola dari lawan.
Sebaliknya, Meneer Belanda itu ingin para punggawa Timnas Indonesia memainkan permainan sepak bola menyerang.
"Saya rasa hal yang terpenting adalah saya suka sepak bola menyerang," terang Kluivert.
Di sisi lain, Kluivert juga mengaku mengetahui banyak pola serangan selama berkarier sebagai pelatih maupun pemain sepak bola.
"Saya familiar dan banyak mengetahui tentang pola serangan atau sistem permainan," tegasnya.
Sebut Soal Taktik Formasi 4-3-3
Kluivert menuturkan, dirinya akan lebih sering menerapkan formasi 4-3-3 untuk dijalankan skuad Garuda.
Di sisi lain, Legenda Timnas Belanda itu mengaku tetap ingin memperhatikan kenyamanan para pemain ketimbang memaksakan formasi tersebut.
"Secara personal saya suka main 4-3-3, tapi semua tergantung bagaimana nyamannya para pemain," terang Kluivert.
"Tahap awal saya akan melihat karakter pemain, lalu saya akan menerapkan gaya permainan," lanjutnya.
Bagi Kluivert, Sepak Bola Itu Dinamis
Dalam kesempatan yang sama, pelatih pengganti Shin Tae-yong itu menyoroti permainan sepak bola yang dinamis atau berubah dengan cepat setiap saat.
Kluivert menyebut, sepak bola akan membuat para pemain berpindah dan bergerak dalam sistem yang sama maupun tidak.
"Karena dalam sepak bola pemain akan berpindah dan bergerak, dengan sistem yang sama atau berbeda, dan terkadang juga harus memberikan kejutan," sebut Kluivert.
"Saat bermain dengan 4-3-3, kadang pada momen tertentu bisa berubah menjadi 3-5-2 karena melihat bagaimana lawan akan menerapkan strateginya," tambahnya.
Filosofi Possession Ball Khas Johan Cruyff
Selain LVG, Kluivert mengungkap salah satu nama legenda Timnas Belanda lainnya, yakni Johan Cruyff.
Cruyff memiliki nama yang harum di kalangan pecinta sepak bola dunia, karena filosofi permainannya yang khas dengan possesion game atau penguasaan bola.
Kluivert menilai, filosofi posession ball ala Cruyff telah mempengaruhi gaya permainannya demi bisa meraih hasil positif dalam setiap pertandingan.
"Tentu, sangat penting untuk memiliki bek 3, 4, atau 5. Namun yang juga penting, yakni ketika menguasai bola," ungkap Kluivert.
"Seperti yang Johan Cruyff selalu bilang: Anda tidak bisa mencetak gol jika tidak menguasai bola," tandasnya.
Komentar Via Facebook :