Johan: Jangan mau diadu Domba

Ketua 7 Suku Sungai Sembilan pertanyakan Keabsahan Aliansi yang mengatasnamakan Warga Nerbit

Ketua 7 Suku Sungai Sembilan pertanyakan Keabsahan Aliansi yang mengatasnamakan Warga Nerbit

Foto: ist

DUMAI,RANAHRIAU.COM- Aksi yang dilakukan oleh Aliansi yang mengatasnamakan diri sebagai masyarakat Nerbit mendapat tanggapan dari beberapa tokoh masyarakat. 

Tidak sedikit yang mempertanyakan motif dari adanya aksi ini.

Johan Ketua Pemuda 7 Suku Sungai Sembilan juga mempertanyakan Aksi yang dilakukan oleh masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi masyarakat Nerbit.

"Saya orang yang tinggal di Nerbit nih tidak mengenal mereka, dan saya menduga mereka Provokator," Ujar Johan dalam keterangan kepada awak media, Rabu (25/12/2024).

Johan mengatakan Ada orang yang berasal dari Dumai kota, "Ada beberapa orang yang kami pernah lihat mereka, tapi kami yakin mereka bukan orang Nerbit." Tambahnya.

Oleh karena itu Johan sangat menyayangkan adanya tindakan beberapa oknum yang mengatasnamakan warga Nerbit dengan tujuan tertentu. 

"Sangat disayangkan apa yang mereka lakukan dapat mengganggu aktivitas masyarakat yang ada di Nerbit Sungai Sembilan.

"Oleh karena itu kami menghimbau kepada masyarakat Nerbit dan umumnya sungai sembilan, Mari sama-sama kita jaga kondusifitas yang ada didaerah kita.

" Jangan sampai ada yang mau diadu domba oleh oknum oknum yang merusak citra daerah kita." ujar Johan, SE yang juga ketua Karang Taruna kecamatan Sungai sembilan.

Sebelumnya, Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nerbit Kecil (AMN) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Sinarmas group di Lubuk Gaung, Dumai, Selasa (24/12/2024) sekitar pukul 09.00 WIB.

Dalam aksinya, massa menuntut PT Oleokimia Sejahtera Mas (OSM) untuk mengembalikan kembali Sungai Nerbit Kecil.

Mereka meminta pembebasan Sungai Nerbit Kecil yang saat ini berada di kawasan perusahaan terssbut.

"Kami Masyarakat Nerbit Kecil lahir dan tumbuh di kampung kami ini jauh sebelum perusahaan-perusahaan ini ada," tulis AMN dalam pernyataan sikapnya dikutip dari media online Harian Masa. 

Lebih lanjut Johan mengatakan, sudah melakukan kordinasi dengan pihak Kelurahan dan RT terkait aksi ini. 

"Terkait Aksi, kami masyarakat Nerbit meminta pihak kelurahan dan Kecamatan untuk memanggil LPMK Dan RT karena mereka adalah bagian dari LKK di kelurahan." Ujar Johan.

Johan juga menambahkan, terkait kompensasi sdh diberikan kepada masyarakat sesuai yang disepakati secara bersama-sama dengan pihak kecamatan dan kelurahan. 

Menurut Johan, Aksi ini tidak sesuai dengan Tempat yang dilaporkan ke kepolisian.

"Sesuai dengan surat pemberitahuan
aksi ini seharusnya mereka lakukan di Nerbit kecil."

"Hal ini sesuai dgn sungai yg mereka permasalahkan. Ternyata mereka melakukan aksi tidak sesuai dengan tmpt yang mereka perjuangkan."

"Malah mereka melakukan aksi ke PT IVOMAS TUNGGAL jl kelapa Nerbit besar.

Oleh karena itu, Johan bersama para masyarakat sudah melakukan penolakan terhadap aksi tersebut.

"Kami masyarakat sudah melakukan penolakan aksi tersebut. Sesuai dgn surat penolakan dari tujuh suku, SBKD, dan masyarakat lingkungan RT 015, 016, 017, 018 ke Kapolres Dumai dan instansi yg terkait.

Editor : RRMedia
Sumber : Rls
Komentar Via Facebook :