Rilis Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024, Menteri: Fondasi Mengambil Kebijakan
JAKARTA, RANAHRIAU.COM- Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) merilis hasil pemuktahiran data keluarga Tahun 2024, yang disiarkan langsung melalui YouTube BKKBN RI, Jumat (29/11/2024).
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, menjelaskan bahwa dalam rilis data tersebut tercatat hingga saat ini terdapat 75.653.359 keluarga terdata atau mencakup 86,1 persen dari estimasi 87.845.879 keluarga.
Adapun rinciannya meliputi 40.434.011 Pasangan Usia Subur (PUS), 11.539.365 keluarga dengan kepala keluarga perempuan, dan 3.784.725 keluarga yang memiliki anak 0-23 bulan.
Kemudian, 9.141.919 diantaranya keluarga yang memiliki anak 24-59 bulan, 36.601.143 keluarga yang memiliki anak remaja berumur 10-24 tahun, serta 21.157.348 keluarga yang memiliki individu berusia di atas 60 tahun
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga tersebut menerangkan, data yang dirilis oleh BKKBN ini sebagai fondasi bagi pemerintah baik itu pemerintah daerah, maupun kementerian/lembaga untuk mengambil kebijakan.
Sebab, data ini menjadi dasar untuk mengambil kebijakan yang presisi. Karena data tersebut sudah sangat akurat, sudah dilengkapi dengan alamat, foto dan lokasi yang lebih tepat.
"Pemutakhiran data keluarga sejak tahun 1994 atau telah berjalan selama 30 tahun. Pemutakhiran data ini juga sejalan dengan amanah Undang-Undang 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga," ujarnya.
Wihaji melanjutkan, dari data yang akurat ini, maka inilah yang menjadi kekuatan bagi Kemendukbangga/BKKBN untuk melaksanakan program. Namun terang dia, kekuatan kalau tidak ditindaklanjuti justru akan menjadi masalah.
Karena itu, dia menginginkan data yang sudah terbentuk tadi untuk direnungkan apa yang akan dikerjakan selanjutnya.
"Tentu harapan kita dari data yang memang sudah terbentuk tadi, yang sudah ada tadi ayo kita renungkan apa yang mau kita kerjakan, kita bikin 5 quick-in salah satunya gerakan orang tua asuh cegah stunting untuk satu juta anak Indonesia," sebutnya.
Terakhir, Kepala BKKBN ini berharap dengan sudah adanya data kependudukan by name by address, maka program yang dijalankan diharapkan dapat efektif, efisiensi, dan tepat sasaran.
"Kekuatan kita data, ngomong juga pakai data, intervensi pakai data, cegah pakai data, harapan kita ini menjadi kekuatan pakai data. Efektif, efesiensi tepat sasaran, kita lebih fokus dasarnya adalah data," tutupnya.
Komentar Via Facebook :