Kawasan Ekoriparian Taman Kehati Unilak, Secercah Kedamaian diantara hiruk pikuknya geliat Ibukota

Kawasan Ekoriparian Taman Kehati Unilak, Secercah Kedamaian diantara hiruk pikuknya geliat Ibukota

Foto: ist

RANAHRIAU.COM- Suasana tenang dan sejuk tiba-tiba menyeruak kedalam relung hati saat langkah ringan kaki ini masuk ke kawasan Universitas Lancang Kuning (Unilak) Provinsi Riau, Hembusan dan udara sejuk sangat terasa apalagi ketika berada di kawasan Ekoparian dan Taman Kehati, Penulis seolah-olah berada dikawasan yang tenang dan sejuk, hiruk pikuk lalu lintas jalan menjelang memasuki kawasan ini seolah-olah sirna dan berganti dengan suasana yang sejuk dan tenang.

Kawasan Konservasi dan Edukasi di kawasan Universitas Lancang Kuning adalah bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang sehat dan hijau, kawasan ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Lancang Kuning (Unilak), Pertamina Hulu Rokan (PHR)  dan Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Ekoriporian ini merupakan suatu konsep pengelolaan lingkungan yang mengintegrasikan aspek ekologi, sosial dan ekonomi. di Unilak sendiri ekoriparian difokuskan pada restorasi dan konservasi ekosistem hutan rawa. Konsep Ekoriparian ini merupakan konsep perencanaan riparian yang memiliki upaya untuk menurunkan beban pencemaran dan limbah domestik dan menjadikan daerah pengembangan tersebut menjadi pusat edukasi dan koservasi lingkungan.

Selain itu juga, terdapat Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang didedikasikan untuk melestarikan beberapa keanekaragaman hayati termasuk berbagai jenis flora dan fauna Pulau Sumatera. Semua Pohon yang terdapat diarea Taman Kehati ini diberi identitas yang bisa dipindai melalui scan barcode yang diarahkan ke bagian informasi. Dengan adanya kemudahan scan ini, Pengunjung cukup melakukan pemindaian ke Pohon untuk mengetahui Jenis Pohon  dan  tanaman yang ada di kawasan Taman Kehati.

Sejak diresmikan Tahun 2023 silam, dilahan seluas lebih kurang 14 Ha, terlihat hamparan hijau dengan berbagai jenis tumbuhan dan pepohonan, dengan udara yang sangat bersih dan sejuk walau berada dikawasan perkotaan yang sangat dikenal dengan polusi lingkungannya, ada banyak sekali elemen yang dapat ditemukan di Kawasan Ekoriparian Taman Kehati Unilak, diantaranya Danau buatan yang berfungsi sebagai tempat penampungan air dari limbah masyarakat, pesisir Danau ini juga merupakan habitat dari berbagai jenis Ikan dan tumbuhan air serta menjadi pusat kegiatan rekreasi atau sekedar bersantai ditepi danau, didanau ini tumbuh subur beberapa jenis tumbuhan air diantaranya teratai, eceng gondok dan eceng gondok koloni yang ditanam untuk menjaga kualitas air serta memberikan keindahan.

Sistem filtrasi air danau bekerja secara alami dimana tumbuhan air dan mikroorganisme bekerjasama dalam membersihkan air danau yang berasal dari limbah, selain itu pula terdapat jalur pejalan kaki yang mempermudah masyarakat untuk mengelilingi danau dengan melewati berbagai sudut menarik untuk menikmati pemandangan alam yang asri. Selain itu juga disediakan beberapa fasilitas bagi para pengunjung  diantaranya gazebo, tempat duduk dan area bermain bagi anak yang membuat ekoriparian menjadi tempat yang nyaman dan seru bagi seluruh kalangan pengunjung.

Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengatakan pembangunan Kawasan Ekoriparian di Unilak ini lebih kepada pendekatan secara alami, melalui Priawansyah (Analyst Social Performance PHR) memaparkan, "Luasan kawasan Ekoriparian ini mencakup sekitar 4 Hektar termasuk dengan danaunya," ujarnya.

Dikawasan ini juga dibangun Cafe untuk kenyamanan para pengunjung, Priawan mengatakan untuk Omset kafe  ini sudah meraup keuntungan sekitar 6-7 juta Rupiah perhari, "Bahkan saat ini Cafe tersebut mulai menambah space untuk pengunjung, hal ini dikarenakan dengan kondisi tempat saat ini tidak sanggup lagi untuk memuat pengunjung dalam jumlah yang lebih besar, Kafe ini juga menyediakan Fasilitas toilet untuk kategori laki-laki, perempuan dan kalangan difabel", ujarnya.

"Seperti penjelasan sebelumnya, Ekoriparian ini mengadopsi proses secara alami, ratusan limbah rumah tangga mengalir kesini, air ini disambut oleh berbagai macam tanaman, harapan kita, dengan adanya kawasan in bisa menjadi landskap yang berkelanjutan yang bisa meng- create budaya baru. Pekerjaan kita hanya menata landskap yang dulunya merpakan kawasan sawit dan semak belukar yang kita tarik kelahan bagian atas dan kita olah menjadi pupuk. Namun, ada beberapa sawit yang kita tinggalkan untuk menambah kerindangan kawasan Ekoriparian ini," paparnya.

Dikawasan ini dibangun beberapa sarana prasarana untuk menambah kenyamanan alam dan manusia, diantaranya areal untuk pejalan kaki, Jogging track, kursi dan Amphiteater berupa tempat pertemuan dan area musik.

Dari Kawasan Ekoriparian, Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Arboretum taman Kehati, kali ini pandangan mata kembali disuguhi dengan berbagai macam tanaman endemik Sumatera dan luar pulau sumatera, ada bebrapa kumpulan tanaman yang dibuat untuk tujuan penelitian, pendidikan dan konservasi, dikawasan ini para pengunjung dapat belajar tentang berbagai jenis tanaman dan fungsinya.

Selain itu juga, dibangun area tracking yang mempermudah akses bagi pengunjung untuk menjelajahi dan melewati berbagai jenis ekosistem hutan rawa yang memberikan pengalaman unik tersendiri, selain itu juga disediakan Pusat Informasi yang menyediakan berbagai informasi keanekaragaman hayati dan pentingnya menjaga lingkungan serta terdapat juga beberapa lokasi penelitian yang mempermudah bagi peneliti untuk mengadakan penelitian tentang keanekaragaman hayati.



Dengan adanya kelebihan ini, tentu saja membuat Taman Kehati mendapatkan penghargaan, bahkan MURI memasukkan Taman Kehati ini sebagai salahsatu rekor Taman Keanekaragaman Hayati Pertama di Sumatera, tentu saja membuat beberapa penghargaan, Unilak bahkan dalam rekor MURI kategori keanekaragaman hayati hutan rawa Sumatera Pertama yang diserahkan oleh MURI kepada BRIN pada 21 Maret 2024 silam.

Taman Kehati seperti sebuah khazanah menyimpan berbagai jenis Spesies Tanaman dan Satwa Liar, beberapa diantaranya terdapat spesies yang termasuk dalam kategori spesies terancam punah, untuk Spesies Pohon terdiri dari 138 spesies pohon asli Sumatera, dan 34 Spesies pohon Industri dari Luar Sumatera, Untuk Spesies satwa liar terdiri dari 6 Spesies Mamalia, 23 Spesies Reptilia, 11 Spesies Amfibia, dan 47 Spesies Burung. 

Dodi Sukma, selaku Wakil Dekan Fakultas Kehutanan sekaligus Penanggung Jawab Kawasan Ekoriparian dan Taman Kehati Universitas Lancang Kuning mengakui sudah ada banyak terjadi perubahan yang signifikan terhadap kawasan ini setelah adanya kolaborasi yang melibatkan PHR dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terwujud, khususnya dikawasan Ekoriparian. awalnya area ini merupakan lahan yang ditumbuhi oleh tanaman sawit dengan kondisi yang banyak lumpur.

"Awalnya ini kawasan sawit yang ditumbuhi oleh sawit dengan tanah yang banyak lumpur, hal ini disebabkan oleh tidak adanya akar yang menyerap air ketika hujan dan langsung menyerap kedalam tanah, hal ini menyebabkan air menjadi keruh karena air langsung turun ke danau, Alhamdulillah, setelah diperbaiki dengan tanaman kehutanan, hal ini membuat kondisi air menjadi bening karena sudah diserap oleh tanaman tersebut," ujarnya.



Hasil Kolaborasi antara Unilak dan PHR dan Pemerintah melalui KLHK ini juga sekarang banyak dimanfaatkan oleh masyarat dan mahasiswa dengan berbagai jenis Kegiatan, "Sekarang sudah banyak pengunjung yang datang ke Unilak, hal ini ditandai dengan penuhnya kawasan parkiran, ini bukan disebabkan oleh mobil dari para dosen atau kendaraan mahasiswa, akan tetapi oleh banyaknya kendaraan para pengunjung yang ingin masuk menikmati pemandangan dan suasana di Kawasan Ekoriparian ini," paparnya.

Kini, Kawasan Ekoriparian dan Taman Kehati tidak hanya sekedar tempat rekreasi belaka yang menyediakan ruangan terbuka hijau, akan tetapi sebagai wujud keseriusan Pemerintah dan beberapa pihak terkait dalam menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan rawa yang semakin langka, kawasan ini juga menjadi tempat belajar dan sarana edukasi tentang bagaimana caranya menjaga kelestarian keanekaraaman Hayati dan Konservasi bagi para mahasiswa, masyarakat dan generasi muda.

Selain itu juga keberadaan kawasan ekoriparian dan Taman Kehati ini sebagai bukti bagi Kampus, Perusahaan dan Pemerintah melalui KLHK dalam membantu menjaga kualitas air dan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Kawasan ini seperti sebuah Potongan Surga dan secercah kedamaian diantara hiruk pikuknya kesibukan di Ibukota.

 

 

 

Penulis : Abdul Hafhiz, Wartawan Portal Media Online ranahriau.com




 

 

Editor : Abdul
Komentar Via Facebook :