Webinar Ikafe dan FEB Unri kenalkan Profesi Keuangan ke Mahasiswa

Webinar Ikafe dan FEB Unri kenalkan Profesi Keuangan ke Mahasiswa

Foto: ist

PEKANBARU, RANAHRIAU. COM-  Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Riau (Ikafe Unri)  menggelar Free Webinar Pengenalan Profesi Keuangan untuk berbagai kalangan, khususnya mahasiswa dan alumni lintas profesi, Sabtu (06/07/2024).

Dalam dialog virtual ini, Ikafe Unri menampilkan empat pembicara, yakni akuntan publik Zulbadri, akuntan berpraktek Abdul Rachman, konsultan pajak Candra Irawan dan pimpinan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekanbaru-Senapelan Suhardiman.

Webinar dibuka Ketua Ikafe Unri Djonieri serta Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unri Alvi Furwanti Alwie, moderator Jeni Wardi dan protokol Yustiara Rahmi. Zoom meeting diikuti antusias oleh 115 peserta, sebagian besar mahasiswa dari Pekanbaru, Bengkalis, Batam dan Bengkulu. 
Djonieri menyambut baik webinar yang diprakarsai Bidang Diklat Ikafe Unri sebagai bentuk kepedulian kepada almamater. Ia mengharapkan mahasiswa mampu mengambil manfaat dan ilmu yang diberikan para pembicara.

Djonieri juga berterima kasih atas kontribusi alumni yang mengadakan kegiatan tersebut. Alumni Fakultas Ekonomi Unri tahun 1994 ini menghadiahkan buku kepada empat mahasiswa sebagai peserta terbaik. 

“Ini acara yang baik. Terima kasih juga kepada Dekan FEB Unri yang men-support. Silakan mahasiswa mengikuti dan jangan sungkan bertanya,” kata Djonieri yang juga Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK).

Profesi keuangan yang diperkenalkan adalah akuntan publik, akuntan berpraktek, konsultan pajak dan pegawai pajak. Dialog online berlangsung selama tiga jam. 

Akuntan publik Kreston Indonesia Zulbadri menjelaskan profesinya berperan antara lain memberikan jasa audit keuangan perusahaan dan penilaian resiko investasi.

Menurut Zulbadri, seorang akuntan terikat standar profesional akuntan publik (SPAP), seperti kode etik dan standar audit.

Zulbadri  mengungkapkan tamatan universitas yang ingin bekerja di kantor akuntan publik (KAP) harus memenuhi syarat akademis bidang akuntansi. Selain itu tidak kalah pentingnya, soft skill berupa berintegritas, percaya diri, motivasi tinggi, komunikatif dan pandai bergaul.

“Nilai akademis itu hanya untuk syarat diterima saja. Tapi kalau sudah kerja, yang penting etos dan pengalaman agar bisa loncat ke kantor akuntan lebih besar. Jadi soft skill harus ditingkatkan,” kata Zulbadri.  

Ia menambahkan jika ingin membuka kantor akuntan publik, maka harus memiliki sertifikat dari Kementerian Keuangan, OJK dan BPK RI. Sertifikat tersebut dikeluarkan setelah ikut ujian profesi, bekerja di kantor akuntan publik lima tahun dan bergabung dalam Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Konsultan berpraktek Abdul Rachman menyarankan alumni yang ingin bekerja di Kantor Jasa Akuntan (KJA) menguasai siklus akuntansi sebelum masuk dunia kerja. Abdul menemukan banyak lulusan universitas yang tidak mampu membuat pembukuan dan laporan pajak.

“Maka perlu magang di kantor akuntan atau konsultan pajak sebelum tamat kuliah. Jadi setelah kuliah, punya kemampuan teknis dan unggul dalam persaingan kerja. Jangan tunggu tamat dulu,” kata Abdul.

Konsultan pajak Candra Irawan mengatakan profesi ini menjanjikan karena dibutuhkan perusahaan. Menurut Candra, banyak perusahaan yang mendatangi konsultan pajak setelah bermasalah dalam perhitungan pajak.

“Konsultan ini memberi jasa penyusunan laporan pajak tahunan dan bulanan. Ia juga mendampingi klien jika terlibat masalah pajak,” kata Candra. 

Ia menerangkan tugas konsultan pajak dilindungi Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 111/ PMK.03/ 2014 tentang Konsultan Pajak. Wadah profesi ini antara lain Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) sebagai organisasi tertua. 

Sementara pimpinan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekanbaru-Senapelan Suhardiman membuka kesempatan office tour kepada mahasiswa yang ingin mengetahui tugas pegawai pajak.

Menurut Suhardiman, profesi pegawai pajak antara lain bidang account representatif, juru sita, pemeriksa, penilai, penyuluh dan penyidik.

“Seleksi calon pegawai dilakukan Direktorat Jenderal Pajak. Nanti dipilih sesuai kemampuan menjalankan fungsinya,”kata Suhardiman.

Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Ikafe Unri Muchlis Ishaq menyatakan webinar bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa tentang profesi keuangan. Pengetahuan ini bermanfaat ketika mereka menghadapi dunia kerja setelah menyelesaikan studi.

“Kegiatan ini gratis. Mahasiswa dapat berdialog dengan praktisi yang berpengalaman. Sangat positif untuk skill di dunia kerja. Ini kontribusi alumni kepada kampus tercinta,” kata Muchlis. 

Editor : RRMedia
Sumber : Rls
Komentar Via Facebook :