Jon Erizal sampaikan Sosialisasi tentang peran penting CSR BUMN di Masyarakat
PEKANBARU, RANAHRIAU.COM-Anggota Komisi VI DPR RI H. Jon Erizal., S.E., M.B.A sampaikan Sosialisasi tentang Peran Penting CSR BUMN di Masyarakat, kegiatan ini dilaksanakan secara Online dan offline yang di ikuti ratusan Masyarakat Kota Pekanbaru dari Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Lima Puluh di Hotel Bono Pekanbaru, Selasa (28/12/2021).
Sebagai Narasumber Pertama H. Jon Erizal., S.E., M.B.A Anggota DPR RI dapil Riau 1 ini menyampaikan tentang pentingnya kegiatan Sosialisasi Peran Penting CSR BUMN Di Masyarakat. CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan program yang ada di seluruh BUMN di Indonesia.
Dalam pemaparannya Jon Erizal menyampaikan pada hakikatnya CSR mesti ada di setiap usaha di Indonesia baik usaha perorangan maupun swasta dan BUMN itu sendiri, karena seluruh yang ada pada sumber daya alam yang di kelola oleh manusia mereka harus bertanggung jawab untuk memelihara lingkungan dan masyarakatnya sendiri. Serta infrastruktur dan kebutuhan-kebutuhan yang mendasar serta di perlukan oleh masyarakat sekitar usahanya. Tanggung jawab sosial ini bisa di bidang sosial, kesehatan dan lingkungan. ''Sehingga pada hari ini kita melaksanakan sosialisasi CSR BUMN dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Indonesia. Jadi CSR merupakan tanggung jawab perusahaan misalnya di Riau dulu ada Caltex kemudian berganti nama dengan Chevron dan saat ini di ambil alih oleh negara dalam hal ini BUMN yaitu Pertamina Hulu Rokan''. ujarnya.
Lebih lanjut Jon Erizal mengatakan, Seharusnya sejak Caltex, Chevron dulu perusahaan tersebut wajib memperhatikan kebutuhan masyarakat sekitar perusahaannya yaitu masyarakat Rumbai, Dumai, Minas dan Kampar serta daerah lainnya. Begitu juga dengan Indah kiat, RAPP dan Perusahaan lainnya mereka mempunyai tanggung jawab sosial atas daerah tempat operasional mereka.'' Jadi tidak bisa hasil Sumber Daya Alam atau SDA yang di ambil di daerah sementara masyarakat nya di tinggalkan. Sehingga mereka wajib memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat sesuai dengan kepentingan dan kemampuan masyarakatnya. Jadi kemaren kita dengar pidato Presiden Jokowi yang mengatakan bahwa jangan sampai perusahaan milik negara maupun swasta yang beroperasi di Indonesia itu di tinggalkan dan harus dibina. Kedepan ini memang harus menjadi kata kunci. Oleh karena itu kita di komisi VI bekerja sama dengan kementerian BUMN untuk mengawasi dan mendorong agar perusahaan memperhatikan masyarakat sekitar perusahaan milik negara yang beroperasi di Indonesia. Sehingga dapat di rasakan oleh masyarakat, selaku perusahaan harus merangkul masyarakat dalam menjalankan usahanya'', paparnya.
''Kita di komisi VI bersama-sama BUMN juga akan berusaha menyalurkan program-program CSR ke masyarakat. untuk menyalurkan CSR tersebut tentu ada sosialisasi yang saat ini di jalankan. Mengapa setiap perusahaan harus mengeluarkan program CSR karena sumber daya yang mereka gali ada di daerah kita dan semestinya sudah menjadi kewajiban untuk mensejahterakan masyarakat sekitar tersebut. Oleh karena itu mereka punya kewajiban untuk program CSR itu. Kalau dilihat dari keuntungan yang peroleh pemerintah adalah pemerintah bisa terbantu kerjanya atau meringankan beban pemerintah dalam mensejahterakan rakyat. Seperti di riau ada BUMN Pertamina Hulu Rokan dan PTPN V yang ini sudah dimiliki 100% millik pemerintah. Dalam beroperasi juga BUMN tersebut juga harus menyalurkan sebagian keuntungannya untuk CSR, sehingga di harapkan dengan penyaluran CSR yang baik akan meningkatkan taraf hidup masyarakat tempatan'', ungkapnya.
Pihak yang mensejahterakan masyarakat sebut Jon Erizal bukan hanya menjadi tugas pemerintah pusat atau daerah namun juga ada tanggung jawab perusahaan yang berperan dalam mensejahterakan masyarakat indonesia. Sehingga bisa bahu membahu dengan perusahaan BUMN yang ada. Peran perusahaan BUMN memang terbatas namun tentu mesti di arahkan ke arah yang baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
''Saat ini yang di fokuskan adalah terkait dengan masalah kesehatan seperti posyandu yang mesti di bina dan kondisi nya banyak sekali yang memprihatinkan terkait dengan honornya dan fasilitasnya serta bahan makanannya yang juga tidak maksimal. Peralatannya yang juga terbatas hal ini membuat perlunya dorongan dari program CSR untuk mengatasi permaslahan itu semua. Posyandu merupakan garda terdepan dalam memperbaiki generasi muda mendatang karena akan ada stanting pada anak jika posyandu tidak berperan secara maksimal. Sehingga kita berharap agar posyanduposyandu mendapatkan perhatian khusus, kedua PAUD juga yang berkaitan dengan masyarakat sehingga perlu perhatian lebih dari perusahaan BUMN. Jadi jika pengelolaan posyandu dan PAUD bisa dilaksanakan dengan baik tentu akan meningkatkan income per kapita kita sehingga mendorong dengan batasan yang kita punya dari taraf kemiskinan ke taraf yang lebih baik atau sejahtera atau di anggap tidak miskin lagi. Dan kita mesti melihat nanti ada komunitas apa yang berpotensi untuk program CSR kedepan'', sebutnya.
Saat ini Jon Erizal juga akan melakukan pendataan agar masyarakat bisa dilihat potensinya seperti apa dan apa saja yang bisa di kelola dan di bina untuk kesejahteraan masyarakat. ''Kita memerlukan masukan dari masyarakat tentang kebijakan apa yang perlu di ambil untuk kesejahteraan kita kedepan. Bidang lain juga bisa di usulkan terkait dengan pendidikan, sekolah yang belum layak juga bisa di usulkan dan di jadikan sebagai program yang mesti di dukung oleh CSR BUMN, ini bisa juga di dorong dan masalah lainnya bisa di sampaikan. Kita melihat peran BUMN sangat penting dan kita wajib mendukungnya karena jika kita memberikan dukungan maka mereka juga akan maksimal dalam bekerja dan mereka juga akan maksimal dalam mengelola usahannya dan jika mereka mendapatkan keuntungan yang besar maka negara juga akan mendapat keuntungan dari devidennya dan juga alokasi untuk program CSR nya akan juga bertambah banyak. Anggaran belanja negara di dapat dari penerimaan yang kita lakukan melalui pajak, PNBP, Hibah, Cukai dan Deviden.
Deviden ini lah yang diperoleh dari BUMN, jika hasil keuntungan dari deviden ini meningkat maka dana CSR yang keluarkan perusahaan juga akan meningkat di masyarakat. kita juga wajib mengontrol, mengawasi perusahaan BUMN yang ada di sekitar kita apakah alokasi CSR sudah sesuai dengan ketentuan atau belum. Dan ini sesuai dengan harapan masyarakat, jika tidak sesuai tentu sampaikan kritik dan saran kepada DPRD Kota dan Provinsi dan DPR RI bisa di buat tertulis maupun lisan. Di akhir materi narasumber pertama meminta masyarakat untuk tetap aktif dalam mengusulkan program CSR yang ada'', jelasnya panjang lebar.
Narasumber kedua Ir. Nofrizal, M.M menyampaikan tentang banyak program CSR yang bisa di kelola oleh masyarakat Riau khususnya Pekanbaru seperti program Posyandu, pengembangan UMKM, pengembangan Koperasi, pemberian modal usaha, program donor darah, vaksinasi, pengobatan gratis, pengelolaan limbah seperti bank sampah, penanam pohon, pembangunan rumah layak huni, beasiswa, pelatihan keterampilanuntuk anak putus sekolah, kegiatan seni budaya, rumah ibadah dan lain-lain.
''Berbicara posyandu di Pekanbaru saat ini dimana insentifnya yang belum di bantu oleh pemerintah sehingga bantuan yang di berikan hanya posyandu saja sehingga sebenarnya mesti di ajukan program bantuan UMKM dan modal usaha apalagi sekarang perizinannya sudah mudah dengan mendaftar secara online dengan NIB saja. UMKM ini harus di galakkan untuk dibantu sehingga akan membantu UMKM yang ada'', ujarnya.
Namun kata Nofrizal, tentu harus usaha yang memiliki izin dan lengkap secara administrasi dan tidak fiktif. ''Kita harus memberikan pembelajaran yang baik dimana program CSR kedepan tepat sasaran sehingga program-program yang ada termanfaat dengan baik. Di akhir sambutannya narasumber menyampaikan tentang penting nya CSR BUMN di masyarakat dan penting juga untuk menjaga kesehatan dan mengikuti program vaksinasi nasional agar indonesia pulih secara kesehatan dan ekonomi'', sebutnya. Kegiatan di akhiri photo bersama dengan protokol kesehatan.
Komentar Via Facebook :