Webinar Literasi Digital Kota Pekanbaru Beri Pencerahan tentang

Menjaga Privasi Bersama Di Dunia Digital

Menjaga Privasi Bersama Di Dunia Digital

PEKANBARU, RANAHRIAU.COM - Rangkaian webinar literasi digital di Kota Pekanbaru mulai bergulir. Pada Jumat, 06-08-2021 pukul Dua siang, telah dilangsungkan webinar bertajuk Menjaga Privasi Bersama Di Dunia Digital.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. "Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik," katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Pada webinar yang menyasar target segmen Pelajar dan Mahasiswa  dan sukses dihadiri ratusan peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Rizki Hesananda, S.Kom, M.Kom, Lecture dan Programmer; Indra Samsie, S.Kom, M.Kom, Dosen dan praktisi; Dr. Welly Wirman, M.Si, Kaprodi Ilmu Komunikasi Pasca Sarjana Universitas Riau; Teguh Arrijal, S.Pd, Data Analyst. Pegiat media sosial yang juga pelaku Dosen dan pengusaha @kasihbahhairtonic, Dini Valdiani, bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.

Pada sesi pertama, Rizki Hesananda, S.Kom, M.Kom menjelaskan bahwa, digital skills membuat kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan media sosial secara cerdas, mendukung dunia kerja modern dengan profesi yang modern sesuai tuntutan era digital, dan meningkatkan promosi. 

Giliran pembicara kedua, Indra Samsie, S.Kom, M.Kom mengatakan bahwa, selain manfaat, ada pula kelemahan yang dialami dalam bisnis atau perusahaan, yaitu kekhawatiran pelanggan yang timbul mengenai hak privasi dan keamanan.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Dr. Welly Wirman, M.Si menjabarkan bahwa, jika konten mengandung ujaran kebencian, hoax, pornografi, dan berpotensi untuk memecah belah masyarakat, cukup stop dan jangan disebar luaskan lagi.

Pembicara keempat, Teguh Arrijal, S.Pd menegaskan bahwa, kecanduan dalam KBBI berasal dari kata candu yang berarti sesuatu yang menjadi kegemaran dan membuat orang ketagihan.

Dini Valdiani sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan untuk bisa menjadi orang yang bijak digital, tidak mudah tersinggung di media sosial.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Nadhifa Aisy, seorang pelajar, menanyakan bagaimana pendapat bapak terhadap masyarakat yang masih jauh untuk mendapatkan Digital Skill? Seperti orang tua yang tinggal di pedalaman desa yang tidak memiliki smartphone atau masih susah mendapatkan sinyal tapi keadaan memaksa untuk mengikuti perkembangan digital?

Dan dijawab oleh Rizki Hesananda, S.Kom, M.Kom, paham akan digital skill itu adalah pilihan masing-masing, yang jadi masalah itu jika tidak bisa menggunakan smartphone-nya sendiri.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 60 kali webinar yang diselenggarakan di Kota Pekanbaru. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.

 

 

 

Editor : Muhammad Saleh
Sumber : Realese
Komentar Via Facebook :