Progres kesehatan, Bupati Rohil Suyatno Terima Akreditasi Bintang Tiga

 Progres kesehatan, Bupati Rohil Suyatno Terima Akreditasi Bintang Tiga

ROKAN HILIR, RANAHRIAU.COM - Sampai saat ini, pelayanan kesehatan di bawah kepemimpinan Bupati Rokan Hilir H Suyatno terus mengalami peningkatan dan membaik. Upaya menjangkau pelayanan kesehatan bermutu di tengah masyarakat hingga ke pelosok terus diwujudkan. Program Indonesia Sehat terdiri atas Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer dan Jaminan Kesehatan Nasional. Ketiganya akan dilakukan dengan menerapkan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko (health risk).

Bupati Rohil, H. Suyatno mengatakan, paradigma sehat menyasar pada penentu kebijakan pada lintas sektor, untuk memperhatikan dampak kesehatan dari kebijakan yang diambil baik di hulu maupun di hilir, kemudian Tenaga kesehatan, yang mengupayakan agar orang sehat tetap sehat atau tidak menjadi sakit, orang sakit menjadi sehat dan orang sakit tidak menjadi lebih sakit. Seperti diketahui, peningkatan pelayanan bidang kesehatan masyarakat merupakan salah satu yang tertuang dalam visi misi Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

Pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan pelayanan bagi masyarakat terus dilakukan berbagai macam upaya pembangunan maupun perbaikan Pemkab Rohil, hingga saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan beberapa Puskesmas di beberapa Kecamatan. Kerja Keras Berbuah Manis, RSUD dr Pratomo Akreditasi Bintang Tiga Berkat kerja keras pemerintah daerah dan instansi terkait terutama peran bidang kesehatan dan para medis serta dukungan masyarakat, RSUD dr Pratomo berhasil meraih Akreditasi Bintang Tiga dari komisi Akreditasi RSU Jakarta di Jakarta.

Penghargaan Akreditasi Bintang Tiga diterima langsung oleh Bupati Rohil H. Suyatno dari dr Sutoto, M.kes dan disaksikan oleh Kepala Bappeda Rohil HM Job Kurniawan, dan Direktur RSUD Bagansiapiapi dr Tribuana Tungga Dewi. Disampaikan Bupati Rokan Hilir, H. Suyatno, penghargaan tersebut merupakat berkat bukti kerja keras pemerintah, terutama peran bidang kesehatan dan para medis serta dukungan masyarakat.

“RSUD dr protomo sebelumnya pernah meraih Akreditasi. Penghargaan 2019 prediket Akreditasi bintang tiga melewati Bintang satu dan dua, ini luar bisa. Penghargaan yang diterima merupakan berkat kegigihan dan kerja keras para bidang kesehatan, kedepan bisa ditingkatan pencapaian akreditasi bintang lima,” ungkap Suyatno. Ia berharap, struktur bidang kesehatan tetap konsisten dalam upaya memberikan pelayanan terbaik di bidang kesehatan dan pendidikan.

Upaya Peningkatan Layanan, RSUD dr Pratomo Tambah Alat Cuci Darah Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan pasien Hemodialisa (HD) atau cuci darah, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Pratomo Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) berencana akan menambah alat HD sistem Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak swasta.

“Untuk peningkatan pelayanan pada pasien cuci darah, kita akan tambah alat HD lagi dengan sistem KSO. Saat ini RSUD Pratomo cuma punya 4 alat saja, sementara pasiennya banyak,” kata Direktur RSUD Pratomo Bagansiapiapi, dr Tri Buana Tungga Dewi.

Lanjutnya, dengan jumlah alat yang ada saat ini kita cuma bisa melayani 4 orang pasien per shift. Satu Shift menghabiskan waktu 5 jam, jadi sehari bisanya dua shift, berarti sehari rumah sakit cuma bisa melayani 8 pasien saja,” terang Tri Buana. Lebih jauh ia menjelaskan bahwa saat ini jumlah pasien cuci darah di RSUD Pratomo Bagansiapiapi bertambah banyak karena sejak rumah sakit memiliki fasilitas HD, pasien Rohil yang selama ini berobat ke Dumai atau Pekan Baru berobatnya ke RSUD DR Pratomo Bagansiapiapi.

“Pasien bertambah banyak, pasien Rohil yang selama ini cuci darah ke rumah sakit Dumai atau Pekan Baru sekarang semua berobat ke RSUD Pratomo Bagansiapiapi. Selain dekat biayanya sesuai standart BPJS bagi pasien umum, agar semua pasien dapat terlayani setiap harinya pihak Rumah Sakit akan menambah alat HD lagi dengan sistem KSO,” ujarnya.

Terkait penambahan alat HD tersebut puhak RSUD juga sudah pernah menyampaikannya kepihak Pemkab Rohil beberapa waktu lalu dan ditijau langsung Bupati Rohil, H Suyatno. Penambahan alat HD tentunya akan membutuhkan ruangan baru, namun kata Tri Buana Tungga Dewi pihak RSUD Pratomo sementara waktu akan memaksimalkan ruangan yang ada.

“Pak Bupati sudah meninjau kondisi ruangan HD dan ia setuju dengan penambahan alat HD tersebut agar pelayanan kepada masyarakat dapat maksimal. Terkait masalah ruangan sementara waktu kita maksimalkan ruangan yang ada, kalau nanti kondisi keuangan daerah sudah baik mungkin pemkab Rohil juga akan membantu pembangunannya,” ungkapnya.

Dan saat ini, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilr telah memiliki 20 puskesmas yang akan diupayakan pada Tahun 2020 semua puskesmas sudah terakreditasi. Saat ini jumlah yang sudah terakreditasi 6 dan yang akan terakreditasi 9, sehingga ada sisa 5 puskesmas lagi yang rencananya akan diakreditasi pada Tahun 2019. Upaya Akreditasi puskesmas tersebut merupakan suatu upaya untuk penilaian apakah system manajemen mutu dan system penyelenggaraan pelayanan dan upaya pokok sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka.


Oleh karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat melalui upaya pemberdayaan masyarakat dan swasta. Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal organisasi Puskesmas itu sendiri, yaitu dengan ”Penilaian Kinerja Puskesmas yang mencakup manajemen sumberdaya termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga, serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan, disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS). Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas, maka perlu dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi.

 

 

 

Editor : RRMedia
Komentar Via Facebook :

BERITA TERKAIT :